Bandara Internasional Banyuwangi, Jawa Timur, Senin, kembali ditutup sementara selama enam jam mulai pukul 08:37 WIB hingga 14:37 WIB akibat dampak abu vulkanik erupsi Gunung Raung.
"Berdasar notice to airmen (notam) B0192/21, bandara ditutup sementara selama enam jam. Sebelumnya status bandara masih dibuka menyusul tidak adanya abu vulkanik dampak erupsi Gunung Raung," kata Eksekutif General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II KC Bandara Banyuwangi, Cin Asmoro kepada wartawan di Banyuwangi, Senin.
Ia menjelaskan, sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan pihak bandara dan termasuk juga laporan BMKG dan AirNav, pada pukul 03:00 WIB hingga 05:00 WIB kondisi sudah normal (clear).
"Tapi, setelah pukul 08:00 WIB hari ini, otoritas Bandara Wilayah 3 Surabaya mengeluarkan notice to airmen, jadi bandara kembali ditutup," ucapnya.
Namun demikian, lanjut Cin Asmoro, dua penebangan yakni Citilink - QG1502 - (ATR-72-600) jurusan Surabaya-Banyuwangi sudah mendarat pukul 07:10 WIB. Selain itu juga dilanjutkan Citilink QG1682 - (ATR-72-600) rute Banyuwangi-Denpasar terbang pukul 07:45 WIB.
"Jadi, saat ini yang terimbas penutupan bandara ada tujuh penerbangan. Kami mohon maaf karena ini demi keselamatan penerbangan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Cabang AirNav Bandara Banyuwangi, Suri Fikriansyah mengatakan, jalur penerbangan ke Bali tidak ada hambatan. Karena masih aman dari abu vulkanik dampak erupsi Gunung Raung, termasuk jalur Surabaya-Banyuwangi juga aman karena melintas di wilayah selatan (selatan Gunung Raung).
"Tentu jalur penebangan agak menjauh dari sebaran abu vulkanik. Kebetulan kedua penebangan (Citilink) menggunakan jalur selatan. Sebenarnya kami juga akan menginstruksikan ke pilot semua penerbangan via selatan. Tapi karena tutup maka kami batalkan," ujarnya.
Pada hari ini, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung mencatat ketinggian kolom abu vulkanik erupsi gunung api yang terletak diantara Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, mencapai sekitar 2.000 meter dari puncak kawah, sedangkan sebelumnya (7/2) kolom asap erupsi Gunung Raung masih mencapai 1.000 meter di atas puncak kawah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Berdasar notice to airmen (notam) B0192/21, bandara ditutup sementara selama enam jam. Sebelumnya status bandara masih dibuka menyusul tidak adanya abu vulkanik dampak erupsi Gunung Raung," kata Eksekutif General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II KC Bandara Banyuwangi, Cin Asmoro kepada wartawan di Banyuwangi, Senin.
Ia menjelaskan, sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan pihak bandara dan termasuk juga laporan BMKG dan AirNav, pada pukul 03:00 WIB hingga 05:00 WIB kondisi sudah normal (clear).
"Tapi, setelah pukul 08:00 WIB hari ini, otoritas Bandara Wilayah 3 Surabaya mengeluarkan notice to airmen, jadi bandara kembali ditutup," ucapnya.
Namun demikian, lanjut Cin Asmoro, dua penebangan yakni Citilink - QG1502 - (ATR-72-600) jurusan Surabaya-Banyuwangi sudah mendarat pukul 07:10 WIB. Selain itu juga dilanjutkan Citilink QG1682 - (ATR-72-600) rute Banyuwangi-Denpasar terbang pukul 07:45 WIB.
"Jadi, saat ini yang terimbas penutupan bandara ada tujuh penerbangan. Kami mohon maaf karena ini demi keselamatan penerbangan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Cabang AirNav Bandara Banyuwangi, Suri Fikriansyah mengatakan, jalur penerbangan ke Bali tidak ada hambatan. Karena masih aman dari abu vulkanik dampak erupsi Gunung Raung, termasuk jalur Surabaya-Banyuwangi juga aman karena melintas di wilayah selatan (selatan Gunung Raung).
"Tentu jalur penebangan agak menjauh dari sebaran abu vulkanik. Kebetulan kedua penebangan (Citilink) menggunakan jalur selatan. Sebenarnya kami juga akan menginstruksikan ke pilot semua penerbangan via selatan. Tapi karena tutup maka kami batalkan," ujarnya.
Pada hari ini, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung mencatat ketinggian kolom abu vulkanik erupsi gunung api yang terletak diantara Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, mencapai sekitar 2.000 meter dari puncak kawah, sedangkan sebelumnya (7/2) kolom asap erupsi Gunung Raung masih mencapai 1.000 meter di atas puncak kawah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021