Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Polda Jatim AKBP Dwi Sumrahardi mengatakan keputusan untuk menutup tol Surabaya-Gempol yang mengalami longsor di jalur A KM 06+200 (arah Gempol) perlu menunggu rekomendasi dari tim ahli dan Jasamarga.

"Kami menanti rekomendasi dari Jasamarga dan ahli dari ITS. Hal ini supaya tidak sepihak dan komprehensif meski saat ini terjadi kemacetan panjang akibat longsor itu," kata Dwi kepada wartawan di Surabaya, Rabu

Upaya untuk mengatasi kemacetan saat ini, kata Dwi, adalah rekayasa jalan dengan satu lajur.

"Saat ini dari Gerbang Tol Pelabuhan Perak sudah macet. Tadi pagi kemacetan sampai 4 kilometer," katanya.

Dwi mengimbau pengendara khususnya kendaraan golongan I atau pribadi untuk mencari jalan alternatif supaya tidak terjebak dalam kemacetan.

Rekayasa dengan satu jalur, untuk keselamatan para pengendara. Jika dipaksa, menurut dia, akan longsor sepenuhnya.

"Oleh karena itu, kami juga mengimbau supaya pengguna jalan tidak mendekati lokasi itu," katanya.

Dwi mengatakan bahwa pihaknya bisa saja menutup tol Surabaya-Gempol apabila terjadi hujan deras dan cukup berbahaya.

Ia berharap rekomendasi itu bisa cepat demi keselamatan bersama.

Sebelumnya, GM Representative Office 3 Jasamarga Transjawa Tollroad (GM RO 3 JTTRD) Hendri Taufik menjelaskan bahwa kejadian tersebut berawal penurunan tanah yang mengakibatkan retakan pada lajur 1 di KM 06+200 Senin (25/1) sekitar pukul 00.00 WIB.

Dengan penutupan lajur 1 dan penanganan pada lokasi, kata dia, untuk menghindari penurunan dan retakan berlanjut.

Pada hari Selasa (26/1) saat proses perbaikan berjalan dengan cara penguatan tanah berupa penutupan mortar, kembali terjadi penurunan tanah sehingga perlu penutupan pada lajur 1 dan 2 di lokasi tersebut.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan Tim Geoteknik dari ITS untuk memantau kondisi longsoran tersebut," kata Hendri. (*)

Pewarta: A. Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021