Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta tenaga kesehatan yang belum mendapat suntikan vaksin COVID-19 bersegera menjalani vaksinasi.

"Ini menunjukkan proses vaksinasi untuk batch pertama bisa dalam waktu singkat dan dapat memotivasi para nakes (tenaga kesehatan) di Indonesia agar mereka yang belum suntik yang pertama mengejar yang pertama dan yang sudah disuntik pertama segera disuntik yang kedua," kata Budi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

"Setelah divaksin nanti antibodi akan terbentuk satu sampai dua minggu dan Insya Allah teman-teman dapat bekerja lebih tenang karena memang nakes risikonya tinggi," ia menambahkan.

Budi menyampaikan hal itu usai menjalani vaksinasi COVID-19 kedua bersama dengan Presiden Joko Widodo, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Amirsyah Tambunan, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ahmad Ishomuddin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, pesohor Raffi Ahmad, serta tokoh publik lainnya.

Ia kembali mengingatkan bahwa angka kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 1.012.350 orang per 26 Januari 2021.

"Kemarin angkanya menembus satu juta. Ada dua momen penting harus kita tarik dari angka ini. Pertama momen berduka karena ada 600 orang nakes yang meninggal dan banyak teman yang kita kenal juga meninggal. Ini momen refleksi bahwa virusnya memang ada dan ini serius," katanya.

Supaya penularan COVID-19 bisa segera dikendalikan, ia mengatakan, masyarakat harus disiplin menjalankan protokol kesehatan sementara pemerintah berupaya menekan penularan dengan melakukan pelacakan, pemeriksaan, dan penanganan kasus infeksi virus corona.

"Ini mati-matian kita kejar secepat-cepatnya, ini momen kerja keras, ekstra keras untuk mematuhi 3M dan dari Kemenkes mengkoordinasikan 3T bisa lebih cepat lagi," kata Budi.

Pemerintah berencana memvaksinasi 181,5 juta penduduk untuk mewujudkan kekebalan komunal terhadap COVID-19. 

Untuk keperluan vaksinasi, pemerintah sudah mengonfirmasi pemesanan 329,5 juta dosis vaksin COVID-19 dari produsen vaksin seperti perusahaan farmasi Sinovac di China, pabrik vaksin Amerika Serikat-Kanada Novavax, AstraZeneca di Inggris, dan perusahaan farmasi gabungan Jerman dan Amerika Serikat Pfizer BioNTech.

Pada tahap pertama, vaksinasi COVID-19 diprioritaskan bagi tenaga medis dan non-medis yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. (*)

 

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021