Menteri Sosial Tri Rismaharini memantau dampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dengan mendengarkan pemaparan Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Pendapa Arya Wiraja, Senin petang.
Awalnya, Mensos Risma yang beberapa saat sebelumnya meninjau banjir di Kabupaten Jember, berencana memantau aktivitas Gunung Semeru di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur. Namun, rencana tersebut dibatalkan karena terlalu malam untuk menuju ke pos pengamatan.
Setelah menyaksikan pemaparan video tentang dalam erupsi Gunung Semeru, Risma meminta Pemerintah Kabupaten Lumajang bisa memastikan kebutuhan pokok makanan selalu dalam keadaan aman.
"Pemerintah daerah harus siap menyediakan sembako untuk antisipasi kejadian bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi," kata mantan Wali Kota Surabaya itu.
Menurut Mensos Risma, bahan pokok makanan atau bahan dasar makanan sangat penting karena merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat sehingga pemerintah daerah harus memperhatikan hal tersebut.
"Minimal sembako atau bahan dasar makanan harus siap karena kita tidak tahu, siapa pun bisa terkena bencana, artinya kita harus mengontrol setiap daerah minimal untuk cadangan makanan itu harus ada dan wajib," tuturnya.
Ia juga meminta Pemkab Lumajang harus memiliki alat berat karena kabupaten setempat memiliki daerah yang berpotensi terjadinya bencana alam. Dengan alat berat, bisa mempermudah dalam penanganan ketika terjadi bencana sewaktu-waktu.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan bahwa guguran awan panas yang terjadi sebulan lalu sangat luar biasa. Bahkan, hingga sampai saat ini masih banyak material longsoran yang masih mengendap.
"Hal itu yang menjadi kewaspadaan. Apabila terjadi hujan deras, akan menggerus material endapan hingga menjadi longsoran lahar dingin yang membahayakan warga," katanya.
Bupati menjelaskan situasi di puncak Gunung Semeru sedang turun hujan pada hari Senin ini. Apabila intensitas hujan tersebut besar, tidak menutup kemungkinan akan terjadi guguran awan panas lagi.
"Tumpukan material yang masih menumpuk sewaktu-waktu bisa diterjang lahar dingin. Pada saat ini hanya awan panas guguran sehingga tidak berbahaya," ujarnya.
Bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq itu meminta Kemensos memfasilitasi untuk pengajuan bantuan dalam pembuatan sarana dan fasilitas pembuatan jalur guguran material erupsi Gunung Semeru.
"Ha itu sebagai antisipasi apabila terjadi hujan lahar dingin mengingat intensitas hujan di Lumajang relatif tinggi. Kami akan melakukan langkah-langkah antisipasi yang lebih kuat lagi terkait dengan kesiapsiagaan bencana Gunung Semeru," katanya.
Dalam kunjungan ke Kabupaten Lumajang, Mensos juga menyerahkan bantuan berupa sembako atau bahan dasar makanan, obat-obatan, popok sekali pakai, dan bantuan lainnya kepada Bupati Lumajang secara simbolis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Awalnya, Mensos Risma yang beberapa saat sebelumnya meninjau banjir di Kabupaten Jember, berencana memantau aktivitas Gunung Semeru di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur. Namun, rencana tersebut dibatalkan karena terlalu malam untuk menuju ke pos pengamatan.
Setelah menyaksikan pemaparan video tentang dalam erupsi Gunung Semeru, Risma meminta Pemerintah Kabupaten Lumajang bisa memastikan kebutuhan pokok makanan selalu dalam keadaan aman.
"Pemerintah daerah harus siap menyediakan sembako untuk antisipasi kejadian bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi," kata mantan Wali Kota Surabaya itu.
Menurut Mensos Risma, bahan pokok makanan atau bahan dasar makanan sangat penting karena merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat sehingga pemerintah daerah harus memperhatikan hal tersebut.
"Minimal sembako atau bahan dasar makanan harus siap karena kita tidak tahu, siapa pun bisa terkena bencana, artinya kita harus mengontrol setiap daerah minimal untuk cadangan makanan itu harus ada dan wajib," tuturnya.
Ia juga meminta Pemkab Lumajang harus memiliki alat berat karena kabupaten setempat memiliki daerah yang berpotensi terjadinya bencana alam. Dengan alat berat, bisa mempermudah dalam penanganan ketika terjadi bencana sewaktu-waktu.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan bahwa guguran awan panas yang terjadi sebulan lalu sangat luar biasa. Bahkan, hingga sampai saat ini masih banyak material longsoran yang masih mengendap.
"Hal itu yang menjadi kewaspadaan. Apabila terjadi hujan deras, akan menggerus material endapan hingga menjadi longsoran lahar dingin yang membahayakan warga," katanya.
Bupati menjelaskan situasi di puncak Gunung Semeru sedang turun hujan pada hari Senin ini. Apabila intensitas hujan tersebut besar, tidak menutup kemungkinan akan terjadi guguran awan panas lagi.
"Tumpukan material yang masih menumpuk sewaktu-waktu bisa diterjang lahar dingin. Pada saat ini hanya awan panas guguran sehingga tidak berbahaya," ujarnya.
Bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq itu meminta Kemensos memfasilitasi untuk pengajuan bantuan dalam pembuatan sarana dan fasilitas pembuatan jalur guguran material erupsi Gunung Semeru.
"Ha itu sebagai antisipasi apabila terjadi hujan lahar dingin mengingat intensitas hujan di Lumajang relatif tinggi. Kami akan melakukan langkah-langkah antisipasi yang lebih kuat lagi terkait dengan kesiapsiagaan bencana Gunung Semeru," katanya.
Dalam kunjungan ke Kabupaten Lumajang, Mensos juga menyerahkan bantuan berupa sembako atau bahan dasar makanan, obat-obatan, popok sekali pakai, dan bantuan lainnya kepada Bupati Lumajang secara simbolis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021