Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung mengimbau warga untuk mewaspadai munculnya klaster hajatan di daerah itu, seiring ditemukannya kasus baru pada salah satu penerima tamu di sebuah pesta pernikahan.

Penerima tamu terpapar COVID-19 berinisial SGT tersebut saat ini menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD dr. Iskak, Tulungagung.

"Karena posisinya sebagai penerima tamu dan selama hajatan sangat aktif, sangat mungkin telah terjadi klaster hajatan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung Galih Nusantoro di Tulungagung, Senin.

Saat ini, lanjut Galih, tim Satgas COVID-19 Tulungagung masih terus melakukan tracing atau penelusuran terhadap kontak erat, serta para tamu undangan dan panitia hajatan lain yang diduga terlibat.

Penerima tamu berinisial SGT ini merupakan seorang kepala desa, sehingga interaksinya selama hajatan berlangsung sangat aktif.

"Dari pengakuan yang bersangkutan (SGT), saat hajatan kondisi tubuhnya memang sudah kurang enak,” kata Galih.

SGT sempat di rawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Orpeha Tulungagung, tetapi kemudian dirujuk ke RSUD dr. Iskak karena kondisinya terus menurun.

Pelaksanaan tracing dilakukan tim epidemiologi Dinkes Tulungagung dengan mendatangi rumah para kontak erat untuk mencegah kerumunan.

“Kenapa tidak bisa dikumpulkan, karena ada keengganan, jadi kita pilih door to door,” kata Galih.

Galih mengatakan potensinya terjadi klaster hajatan saat ini sangat besar, tetapi belum terdeteksi.

"Tetap ada potensi, kita lihat interaksi yang bersangkutan," ujarnya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 pada Ahad (17/1) tercatat ada penambahan 25 kasus positif COVID-19 baru, satu orang meninggal dan sembuh tujuh orang.

Total pasien positif COVID-19 menjadi 1.772 orang, dengan rincian pasien sembuh 1.377 orang, meninggal 42 orang, karantina 70 orang, isolasi mandiri 49 orang, dan dirawat sebanyak 234 orang.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021