Petugas gabungan dari unsur polisi, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Sumenep, Jawa Timur, membubarkan kerumunan orang pada ajang lomba balap burung merpati di Desa Poreh, Minggu.

"Langkah ini kami gelar untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19," kata Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti.

Widi menjelaskan tim Satgas Penanganan COVID-19 Sumenep sebelumnya telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tidak membuat kegiatan yang berpotensi mendatangkan kerumunan orang.

Kalaupun harus menggelar kegiatan, jumlahnya tidak boleh lebih dari 50 orang. Sedangkan pada ajang lomba balap burung merpati di Desa Poreh, Kecamatan Lenteng, Sumenep, itu, warga yang datang mencapai ratusan orang.

Selain itu, warga yang hadir tidak menjaga jarak dan banyak yang tidak menggunakan masker. "Protokol kesehatan tidak diperhatikan sama sekali," kata Widi, menjelaskan.

Oleh karena itu, tim gabungan langsung bergerak menuju lokasi kegiatan dan membubarkan secara paksa lomba balapan burung merpati itu.

"Dan Alhamdulillah, pelaksanaannya berjalan lancar dan tidak ada kendala. Peserta dan panitia mau mengikuti arahan petugas," ujar Widi.

Sementara itu, berdasarkan data Satgas COVID-19 Pemprov Jatim, Kabupaten Sumenep termasuk satu-satunya kabupaten di Pulau Madura yang paling banyak warganya positif COVID-19.

Per 17 Januari 2021, warga Sumenep yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 1.496 orang dengan perincian, sebanyak 1.333 orang sembuh, 85 orang meninggal dunia, sedangkan warga yang suspect terdata sebanyak 51 orang.

Sejumlah tenaga medis, termasuk Bupati Sumenep A Busro Karim juga pernah positif COVID-19 hingga harus dirawat di Rumah Sakit Husada Utama di Sumenep.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021