Kementerian Sosial mengirimkan bantuan logistik berupa kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok bagi para korban gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Majene dan Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat
Bantuan logistik berasal dari gudang di Mamuju yang dikirim dari gudang regional di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat pagi.
"Bantuan logistik sudah dalam perjalanan menuju lokasi terdampak gempa. Tim Layanan Dukungan Psikososial melaporkan bahwa mereka juga sudah bergerak. Kita upayakan bantuan secepat-cepatnya untuk penanganan warga terdampak gempa," Kata Mensos Tri Rismaharini dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Saat ini Mensos bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan perwakilan dari TNI bertolak dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju lokasi bencana Mamuju Sulbar.
Mensos juga telah memerintahkan jajarannya untuk secepatnya mengirimkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang ada di wilayah sekitarnya.
Risma menambahkan untuk pertolongan pertama, Tagana setempat telah melakukan evakuasi bersama BPBD dan TNI-Polri.
Bantuan logistik, seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya dikirimkan bertahap mulai Jumat pagi.
"Semua logistik di gudang Sulbar dikeluarkan untuk membantu masyarakat. Dapur umum akan didirikan di titik pengungsian. Segera kami informasikan updatenya. Satu unit mobil dapur umum bisa memasak sampai 2000 nasi bungkus dalam satu kali masak, sehingga dalam sehari bisa menghasilkan 6000 nasi bungkus," tambah Risma.
Risma menegaskan pemerintah akan memberikan santunan kepada korban yang meninggal dunia.
"Datanya akan terus kami perbarui karena tim masih terus melakukan pendataan. Sesuai SOP, untuk korban meninggal akan mendapat santunan Rp15 juta per orang yang diserahkan kepada ahli waris. Namun, ini tentunya akan diserahkan menunggu seluruh data masuk," ujar Risma.
Rencananya, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos M Safii Nasution akan memimpin tim menuju lokasi gempa untuk melakukan identifikasi kebutuhan dan berkoordinasi dengan pemda setempat.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi memiliki magnitudo 6,2 dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.
Sebelumnya, pada Kamis (15/1) juga terjadi gempa bumi dengan magnitudo 5,9 di lokasi yang sama, juga menimbulkan dampak kerusakan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Bantuan logistik berasal dari gudang di Mamuju yang dikirim dari gudang regional di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat pagi.
"Bantuan logistik sudah dalam perjalanan menuju lokasi terdampak gempa. Tim Layanan Dukungan Psikososial melaporkan bahwa mereka juga sudah bergerak. Kita upayakan bantuan secepat-cepatnya untuk penanganan warga terdampak gempa," Kata Mensos Tri Rismaharini dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Saat ini Mensos bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan perwakilan dari TNI bertolak dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju lokasi bencana Mamuju Sulbar.
Mensos juga telah memerintahkan jajarannya untuk secepatnya mengirimkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang ada di wilayah sekitarnya.
Risma menambahkan untuk pertolongan pertama, Tagana setempat telah melakukan evakuasi bersama BPBD dan TNI-Polri.
Bantuan logistik, seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya dikirimkan bertahap mulai Jumat pagi.
"Semua logistik di gudang Sulbar dikeluarkan untuk membantu masyarakat. Dapur umum akan didirikan di titik pengungsian. Segera kami informasikan updatenya. Satu unit mobil dapur umum bisa memasak sampai 2000 nasi bungkus dalam satu kali masak, sehingga dalam sehari bisa menghasilkan 6000 nasi bungkus," tambah Risma.
Risma menegaskan pemerintah akan memberikan santunan kepada korban yang meninggal dunia.
"Datanya akan terus kami perbarui karena tim masih terus melakukan pendataan. Sesuai SOP, untuk korban meninggal akan mendapat santunan Rp15 juta per orang yang diserahkan kepada ahli waris. Namun, ini tentunya akan diserahkan menunggu seluruh data masuk," ujar Risma.
Rencananya, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos M Safii Nasution akan memimpin tim menuju lokasi gempa untuk melakukan identifikasi kebutuhan dan berkoordinasi dengan pemda setempat.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi memiliki magnitudo 6,2 dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.
Sebelumnya, pada Kamis (15/1) juga terjadi gempa bumi dengan magnitudo 5,9 di lokasi yang sama, juga menimbulkan dampak kerusakan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021