PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) membantu membangkitkan wisata Pantai Tlangoh yang berada di Desa Tlangoh, Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan, yang awalnya hanyalah sebuah pantai yang dipenuhi sampah.
General Manager PHE WMO Dwi Mandhiri dalam keterangan persnya di Surabaya, Kamis mengatakan bantuan masuk dalam program One Belt One Road (OBOR) pariwisata Bangkalan.
Dwi menjelaskan, program ini menitikberatkan pada sektor wisata melalui pengembangan pariwisata di pesisir utara Bangkalan dengan target mewujudkan One Belt One Road pariwisata setempat.
Ia mengakui, berkat dukungan PHE WMO dan perangkat desa bahu-membahu dengan anak-anak muda yang tergabung dalam Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dan pemangku kepentingan lainnya mengubah pantai yang kumuh menjadi destinasi wisata keluarga andalan.
Kini, pantai telah terlihat bersih dan dihiasi beraneka spot foto dan ekonomi mulai bangkit dengan adanya warung makan dan minum yang siap melayani pengunjung.
"Keberadaan 30 warung ini sebenarnya refleksi dari banyaknya wisatawan yang berkunjung. Khususnya di hari libur, wisatawan bergelombang datang dari pagi sekitar pukul 06.00 hingga pukuk 22.00. Selain memiliki wahana untuk foto selfie, di pantai ini anak-anak dimanjakan permainan air hingga sepeda motor pantai," tuturnya.
Dwi menjelaskan, program ini juga telah mengantarkan PHE WMO meraih Proper Emas di tahun 2020 karena dinilai berhasil mengimplementasikan dengan baik kinerja lingkungan di internal perusahaan melalui upaya dan inovasi-inovasi sektor sumber daya alam, serta kontribusi di eksternal perusahaan melalui payung program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pengelolaan lingkungan potensi alam di Bangkalan.
Menurut Dwi, selain fokus pada pengembangan pariwisata di Pantau Utara, PHE WMO selama 2020 juga menyalurkan bantuan pendidikan untuk 199 siswa di Kecamatan Tanjungbumi, bantuan 3136 paket sembako untuk nelayan Desa Macajah, Tlangoh, Banyusangka dan Klampis Barat.
Selain itu juga membantu UMKM Desa Bandangdajah PIRT hasl bumi serta enyediaan usaha intslasi air isi ulang. Sementara bantuan pengembangan usaha nelayan du Desa Tlangoh dan Klampis Barat berupa alat tangkap rajungan.
"Kami bersyukur dan bangga, karena pada tahun ini PHE WMO kembali meraih predikat Emas yang sebelumnya pernah dua kali diterima pada 2016 dan 2017. Penghargaan ini dapat diraih atas kerja sama yang baik, antara perusahaan dan masyarakat sekitar dalam implementasi program-program di bidang lingkungan dan pengembangan masyarakat," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
General Manager PHE WMO Dwi Mandhiri dalam keterangan persnya di Surabaya, Kamis mengatakan bantuan masuk dalam program One Belt One Road (OBOR) pariwisata Bangkalan.
Dwi menjelaskan, program ini menitikberatkan pada sektor wisata melalui pengembangan pariwisata di pesisir utara Bangkalan dengan target mewujudkan One Belt One Road pariwisata setempat.
Ia mengakui, berkat dukungan PHE WMO dan perangkat desa bahu-membahu dengan anak-anak muda yang tergabung dalam Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dan pemangku kepentingan lainnya mengubah pantai yang kumuh menjadi destinasi wisata keluarga andalan.
Kini, pantai telah terlihat bersih dan dihiasi beraneka spot foto dan ekonomi mulai bangkit dengan adanya warung makan dan minum yang siap melayani pengunjung.
"Keberadaan 30 warung ini sebenarnya refleksi dari banyaknya wisatawan yang berkunjung. Khususnya di hari libur, wisatawan bergelombang datang dari pagi sekitar pukul 06.00 hingga pukuk 22.00. Selain memiliki wahana untuk foto selfie, di pantai ini anak-anak dimanjakan permainan air hingga sepeda motor pantai," tuturnya.
Dwi menjelaskan, program ini juga telah mengantarkan PHE WMO meraih Proper Emas di tahun 2020 karena dinilai berhasil mengimplementasikan dengan baik kinerja lingkungan di internal perusahaan melalui upaya dan inovasi-inovasi sektor sumber daya alam, serta kontribusi di eksternal perusahaan melalui payung program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pengelolaan lingkungan potensi alam di Bangkalan.
Menurut Dwi, selain fokus pada pengembangan pariwisata di Pantau Utara, PHE WMO selama 2020 juga menyalurkan bantuan pendidikan untuk 199 siswa di Kecamatan Tanjungbumi, bantuan 3136 paket sembako untuk nelayan Desa Macajah, Tlangoh, Banyusangka dan Klampis Barat.
Selain itu juga membantu UMKM Desa Bandangdajah PIRT hasl bumi serta enyediaan usaha intslasi air isi ulang. Sementara bantuan pengembangan usaha nelayan du Desa Tlangoh dan Klampis Barat berupa alat tangkap rajungan.
"Kami bersyukur dan bangga, karena pada tahun ini PHE WMO kembali meraih predikat Emas yang sebelumnya pernah dua kali diterima pada 2016 dan 2017. Penghargaan ini dapat diraih atas kerja sama yang baik, antara perusahaan dan masyarakat sekitar dalam implementasi program-program di bidang lingkungan dan pengembangan masyarakat," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021