Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo Surabaya dr. Joni Wahyuhadi mengungkapkan jika pasien COVID-19 telah memenuhi Instalasi Gawat Darurat (IGD) umum dan IGD khusus penyakit menular yang ada di rumah sakit setempat.
"Memang ada jumlah pasien COVID-19 bertambah, baik yang dirawat di IGD umum maupun di IGD khusus penyakit menular," kata dr. Joni di Surabaya, Minggu.
Pada kesempatan itu, dr. Joni menampik adanya pesan yang tersebar via media sosial WhatsApp yang menyebutkan detail jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit itu.
Dalam pesan WA itu disebutkan bahwa ada sekitar 75 tenaga medis (baik dokter, PPDS, guru besar hingga staf rumah sakit) yang terinfeksi COVID-19.
Selain menyebutkan jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi COVID-19, pesan ini juga menyebut beberapa nama, pejabat tinggi dan seorang guru besar.
"Yang pasti jumlah pasien memang bertambah, tetapi tidak seperti di pesan yang beredar. Isi pesan tersebut bukanlah pengumuman resmi dari pihak manajemen RSUD Dr Soetomo," katanya, menegaskan.
Terkait pasien COVID-19 yang disebutkan menumpuk baik di IGD khusus penyakit menular dan IGD umum, dr. Joni mengatakan penumpukan memang kerap terjadi karena proses diagnosis dan menunggu sirkulasi pasien.
"Memang terjadi peningkatan jumlah pasien, masalah penumpukan di IGD umum itu karena harus ada diagnosis terlebih dahulu sebelum masuk IGD infeksi, setelah itu juga masih diperlukan waktu untuk sirkulasi pasien dan perpindahan pasien," ujarnya.
Ia merinci saat ini di IGD umum terdapat 13 orang pasien COVID-19. Sementara di IGD khusus penyakit menular pada bagian umum terdapat 26 orang pasien. Pada ruangan kandungan dari lima tempat tidur sudah diisi dua.
Untuk High Care Unit (HCU) dari 20 tempat tidur yang ada sudah penuh pasien. Kemudian Ruang Isolasi Khusus (RIK) 1 dan 2 telah diisi 170 orang pasien.
"Kalau di IGD khusus penyakit menular ini kami khususkan untuk yang positif COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Memang ada jumlah pasien COVID-19 bertambah, baik yang dirawat di IGD umum maupun di IGD khusus penyakit menular," kata dr. Joni di Surabaya, Minggu.
Pada kesempatan itu, dr. Joni menampik adanya pesan yang tersebar via media sosial WhatsApp yang menyebutkan detail jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit itu.
Dalam pesan WA itu disebutkan bahwa ada sekitar 75 tenaga medis (baik dokter, PPDS, guru besar hingga staf rumah sakit) yang terinfeksi COVID-19.
Selain menyebutkan jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi COVID-19, pesan ini juga menyebut beberapa nama, pejabat tinggi dan seorang guru besar.
"Yang pasti jumlah pasien memang bertambah, tetapi tidak seperti di pesan yang beredar. Isi pesan tersebut bukanlah pengumuman resmi dari pihak manajemen RSUD Dr Soetomo," katanya, menegaskan.
Terkait pasien COVID-19 yang disebutkan menumpuk baik di IGD khusus penyakit menular dan IGD umum, dr. Joni mengatakan penumpukan memang kerap terjadi karena proses diagnosis dan menunggu sirkulasi pasien.
"Memang terjadi peningkatan jumlah pasien, masalah penumpukan di IGD umum itu karena harus ada diagnosis terlebih dahulu sebelum masuk IGD infeksi, setelah itu juga masih diperlukan waktu untuk sirkulasi pasien dan perpindahan pasien," ujarnya.
Ia merinci saat ini di IGD umum terdapat 13 orang pasien COVID-19. Sementara di IGD khusus penyakit menular pada bagian umum terdapat 26 orang pasien. Pada ruangan kandungan dari lima tempat tidur sudah diisi dua.
Untuk High Care Unit (HCU) dari 20 tempat tidur yang ada sudah penuh pasien. Kemudian Ruang Isolasi Khusus (RIK) 1 dan 2 telah diisi 170 orang pasien.
"Kalau di IGD khusus penyakit menular ini kami khususkan untuk yang positif COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021