Anak muda pelaku ekonomi kreatif di Banyuwangi, Jawa Timur, memperoleh pelatihan dan pendampingan serta diberi kesempatan langsung mempresentasikan produknya kepada para investor.

Pelatihan yang digelar secara virtual ini, merupakan program Simpul Talenta-Talent Hub Banyuwangi yang bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Banyuwangi yang merupakan program dari Kementrian Ketenagakerjaan.

"Kami berterima kasih pada pemerintah pusat dalam hal ini Kemenaker yang telah memfasilitasi anak-anak muda kreatif di Banyuwangi," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat.

Menuru Azwar Anas, generasi milenial memiliki kecenderungan unik dan kreatif dengan pemilihan pekerjaan yang unik serta kreatif pula.

"Dengan program ini ide-ide kreatif anak-anak generasi milenial Banyuwangi memiliki kesempatan untuk mengembangkan usahanya," tuturnya.

Simpul Talenta, katanya,  merupakan program pengembangan talenta muda dengan menggunakan pendekatan lokalitas berdasarkan keunikan potensi kawasan yang diangkat.

Di Banyuwangi sendiri terdapat kelompok anak-anak muda kreatif yang mengikuti program ini. di antaranya Waruung.com, Kemunir Coffee, Palm Sugar Cafe, WakeUp Banyuwangi, Kelontongku.id dan lainnya.

Sementara itu, Head Region Simpul Talenta Banyuwangi Vicky Hendri Kurniawan mengatakan, selama ini masih banyak pandangan bahwa pekerjaan adalah di kantoran.

"Padahal banyak anak-anak muda yang berpenghasilan namun tidak harus kerja dari kantor. Nah, program ini membidik anak-anak muda untuk melirik dan fokus di sektor ekonomi kreatif dengan mengangkat potensi yang ada di daerahnya," katanya.

Program Simpul Talenta ini diikuti oleh 70 orang yang terbagi dalam tiga kelas, mulai kelas rintisan yang diikuti oleh 30 orang, karir 25 orang dan mahir 15 orang.

Kelas Karir adalah anak-anak muda yang ingin memulai usaha, yang bisa diikuti mulai lulusan baru hingga mereka yang ingin memiliki usaha kreatif. Kelas rintisan dikhususkan untuk para UMKM, di mana mereka sudah memiliki usaha dan ingin mengembangkan usahanya, sementara kelas mahir adalah para praktisi di bidangnya yang diharapkan menjadi pelopor dalam pendampingan anak-anak muda lainnya.

"Tiga kelas ini mendapat pelatihan dan pendampingan yang berbeda-beda dari para profesional baik lokal maupun nasional," ujar Vicky.

Ia mengemukakan, anak-anak muda kreatif ini mendapat pelatihan dan pendampingan melalui Upschool yang berfokus pada pelatihan peningkatan kemampuan tematik dengan membidik mulai peserta dari lulusan baru, UMKM atau startup dan praktisi profesional.

"Para investor inilah yang akan menjawab kendala dan yang dihadapi anak-anak muda pelaku ekonomi kreatif ini, serta memberikan solusi," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020