Hujan deras yang melanda Pamekasan, Jawa Timur, dalam dua hari terakhir ini mengakibatkan ratusan rumah warga di kota ini terendam banjir.

Banjir akibat luapan Sungai Kalisemajid ini mulai menggenangi halaman rumah warga di Kelurahan Patemon, Kota Pamekasan, sejak Senin sekitar pukul 06.00 WIB.

"Ada juga rumah warga yang sudah kemasukan air," kata petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan Budi Cahyono di lokasi banjir.

Banjir yang menggenangi rumah warga di Kelurahan Patemon di sepanjang aliran Sungai Kalisemajit ini pada Senin pagi terpantau antara 10 hingga 30 cm.

Tim gabungan dari BPBD, Polri, TNI telah berada di lokasi, dan melakukan pemantauan di sejumlah titik genangan banjir.

Tim ini juga melakukan pembuangan di beberapa titik genangan air agar genangan banjir segera surut.

Menurut Kepala BPBD Pemkab Pamekasan Akmalul Firdaus, banjir yang melanda Kota Pamekasan kali ini merupakan kali pertama selama musim hujan dan merupakan kali kedua sepanjang 2020.

Banjir pertama terjadi pada Januari 2020 dan saat itu sekitar 2000 lebih rumah warga tergenang banjir dengan penyebab yang sama, yakni Sungai Kalisemajid meluap.

"Saat ini juga sama, penyebabnya karena di Pamekasan ini intensitas hujan sangat deras dalam beberapa hari terakhir dan yang parah memang dalam dua hari ini," kata Firdaus.

Kecamatan Kota Pamekasan merupakan salah satu kecamatan yang masuk dalam data BPBD pemkab setempat sebagai kecamatan yang rawan bencana alam, khususnya banjir.

Kecamatan lain yang juga rawan bencana alam saat musim hujan seperti sekarang ini adalah Kecamatan Pakong, Pegantenan, Tlanakan dan Kecamatan Pademawu.

Kecamatan Pakong rawan bencana alam tanah longsor dan tiga kecamatan lainnya rawan angin kencang dan puting beliung.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020