Bupati Sampang, Jawa Timur Slamet Junaidi menyatakan banjir yang melanda Kota Sampang selama tiga hari berturut-turut akibat mesin pompa air di Sungai Kalikamoning rusak, meskipun peralatan tersebut baru dioperasikan dan merupakan bantuan dari Pemprov Jatim.

"Ada dua mesin pompa air yang tidak berfungsi. Yakni pompa air di Jalan Raya Panggung dan Jalan Delima. Penyebabnya karena masalah over head dan kabel pompa hilang sejak tahun 2018," kata bupati di Sampang, Sabtu.

Saat ini, kata bupati, pihaknya masih mengupayakan bantuan mesin genset cadangan ke Pemprov Jatim agar pompa air yang rusak tersebut bisa kembali dioperasikan.

"Ini butuh penanganan cepat, karena saat ini musim hujan, dan jika pompa air tersebut tidak bisa dioperasikan, maka banjir akan terus terjadi di kota kami ini," katanya.

Sebelumnya Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak saat meninjau lokasi banjir di Sampang, Madura, Jawa Timur pada Jumat (11/12) berjanji segera memprioritaskan penanganan banjir di Kota Bahari tersebut dengan cara mengefektifkan kembali penggunaan mesin pompa air penyedot banjir yang rusak itu.

"Ini harus kami prioritaskan. Kami akan segera menginstruksikan Dinas PU Sumber Daya Air (PSDA) Jatim untuk segera memperbaikinya," kata Wagub saat memantau langsung titik pompa air pengendali banjir di Desa Panggung dan Jalan Delima, Kota Sampang, Jumat (11/12).



Selain ingin mesin pompa segera beroperasi, Wagub Emil Dardak juga akan memperbaiki sistem pencegahan banjir yang lebih baik.

Kedatangan Emil Dardak ke Sampang, Madura, Jawa Timur, setelah pada banjir hari pertama, yakni Rabu (9/12) Bupati Sampang Slamet Junaidi menyampaikan protes keras kepada Pemprov Jatim melaluisiaran persnya kepada media, karena mesin pompa air bantuan dari Pemprov Jatim tidak berfungsi dengan baik.

Sebagai bentuk tanggung jawab, maka pihaknya turun secara langsung ke Sampang atas perintah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, untuk melakukan pengecekan. Hasilnya, memang ditemukan mesin pompa air bantuan penyedot banjir itu, tidak berfungsi.

"Semua teknikal problem itu bisa terjadi. Yang jelas, temuan ini akan kami sampaikan kepada gubernur, agar segera mendapatkan solusi terbaik," katanya.

Sebagai langkah alternatif, sambung dia, pemerintah provinsi mengirimkan genset dan dua unit pompa cadangan yang memiliki kapasitas 350 liter dan 150 liter perdetik.

Selama tiga hari, yakni mulai Rabu (9/12) hingga Jumat (11/12) enam kelurahan dan tiga desa di Kora Sampang, tergenang banjir akibat luapan Sungai Kalikamuning itu.

Selain menggenangi rumah-rumah warga, banjir akibat luapan sungai tersebut, akibat hujan deras selama dua hari berturut-turut itu, juga menggenangi sejumlah kantor pemerintah, lembaga pendidikan dan tempat ibadah. (*)


 

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020