Sebanyak 14 SMP negeri dan swasta di Kota Surabaya menggelar uji coba pembelajaran tatap muka, Senin, sebagai kelanjutan dari persiapan untuk sekolah tatap muka dalam masa pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo mengatakan uji coba ini juga tindak lanjut instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang sekolah tatap muka pada Januari 2021.

"Ketentuannya anak-anak harus sehat, kami sudah swab dan yang datang ini siswa dan guru yang sudah hasil swap-nya negatif," kata Supomo.

Selain itu, untuk menggelar pembelajaran tatap muka, sekolah juga harus memiliki persetujuan orang tua dan dukungan komite sekolah.

Selebihnya sarana prasarana protokol kesehatan juga perlu disiapkan sesuai dengan jumlah murid yang ada.

"Protokol kesehatan kami terapkan menggandeng beberapa lembaga yang konsen dalam hal ini untuk mendapat masukan," ucapnya.

Rencananya uji coba ini akan digelar selama dua minggu untuk mendapat gambran utuh aktivitas siswa selama di sekolah. Misalkan saat anak istirahat di kelas ataupun ke kamar mandi dan lainnya.

"Jadi bisa dievaluasi dan menghindari penyebaran COVID-19 dalam sekolah. Ke depan, sekolah tidak bisa menerima semua siswa dalam sekali pembelajaran selama pandemi. Harus ada shift-shift-an pembelajaran," ujarnya.

Digelarnya uji coba di 14 sekolah yang tersebar di Surabaya ini diharapkan akan dapat melihat karakteristik siswa di berbagai wilayah.

Di SMP 17 Agustus 1945 Surabaya (SMPTAG) sebanyak empat kelas disediakan dengan diisi masing-masing 15 siswa kelas IX untuk mengikuti penilaian akhir semester (PAS) dengan menerapkan protokol kesehatan seperti bermasker dan jaga jarak.

"Dari 68 siswa kami di kelas IX, hanya 58 siswa yang diizinkan ikut pembelajaran tatap muka oleh orang tua. Mereka sudah mengikuti tes swab sebelumnya yang digelar Dinas Pendidikan Kota Surabaya," ujar Kepala SMPTAG Surabaya, Wiwik Wahyuningsih.

Ketua Musyarawah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Wilayah Surabaya Timur ini menambahkan bagi siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran tatap muka, pembelajaran akan dilakukan secara daring.

Dalam pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka ini, Wiwik mengaku telah menyusun protokol kesehatan disetiap kegiatan dan tempat. Tak hanya itu, baik tenaga pendidik ataupun kependidikan difasilitasi untuk rapid tes dan swab tes secara berkala. 

"Mereka juga kita beri vitamin dan rutin olahraga untuk menjaga imun tubuh," ujar dia. 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020