Pemerintah Kota Surabaya mengintensifkan pengerukan saluran sebagai upaya mengantisipasi terjadinya banjir di sejumlah kawasan, menyusul curah hujan tinggi akhir-akhir ini.
Kepala Bidang Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Eko Juli Prasetya di Surabaya, Minggu, mengatakan pihaknya terus berupaya meminimalisir adanya genangan air dengan cara mengintensifkan pengerukan saluran air di beberapa kawasan, salah satunya di Pandugo, Penjaringan Sari hingga Medokan Asri.
"Sejak pagi hingga siang kita lakukan pengerukan saluran mulai dari perempatan Penjaringan Asri hingga Rumah Pompa Medokan Asri (UPN)," kata Eko.
Menurut dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya genangan di kawasan ini saat turun hujan deras pada Sabtu (5/12) yakni pertama tingginya endapan lumpur di saluran yang membuat air hujan tidak tertampung sehingga berakibat meluap ke jalan.
"Dengan intensitas hujan yang tinggi kemarin, sehingga drainase tidak mampu menampung air," katanya.
Meski kemarin air cepat surut, kata Eko, namun hal ini perlu diantisipasi agar tidak kembali terjadi genangan.
Apalagi, kata dia, BMKG Juanda sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dalam beberapa hari ke depan diprediksi intensitas hujan tinggi.
"Kapasitas drainase saluran berkurang, karena tingginya sedimen lumpur. Makanya kita lakukan pengerukan," ujarnya.
Eko menyebut, dari hasil pengerukan saluran mulai perempatan Jalan Penjaringan Asri hingga Rumah Pompa Medokan Asri (UPN), pihaknya berhasil mengumpulkan endapan lumpur sedikitnya 10 unit dump truk.
Selain lumpur, lanjut dia, beberapa sampah seperti ban mobil bekas hingga potongan pohon pisang juga ditemukan.
"Selain lumpur kami tadi juga menemukan ban bekas saat crossing, terus pelepah atau potongan pohon pisang," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya akan terus fokus ke beberapa kawasan yang sempat terjadi genangan air akibat tingginya curah hujan. Apabila genangan air itu bisa diatasi dengan pengerukan, maka hal itu akan ditingkatkan.
Namun, lanjut dia, jika pengerukan ini masih tidak mampu menampung air, ke depan pihaknya bakal melakukan pelebaran saluran.
"Tadi Ibu Wali Kota juga menginstruksikan di Pandugo salurannya disuruh lebarin yang di sisi rumah pompanya," ujar Eko.
Eko menambahkan pada Minggu ini pihaknya juga melakukan pengerukan saluran di kawasan Wiyung. Kerja bakti pengerukan saluran di dua lokasi ini dipimpin langsung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Hari ini giat Ibu Wali Kota ada di dua titik lokasi, yakni kawasan Pandugo Penjaringan Sari hingga Medokan Asri dan dilanjutkan ke saluran di Wiyung. Hari berikutnya di area lain yang terjadi genangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Bidang Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Eko Juli Prasetya di Surabaya, Minggu, mengatakan pihaknya terus berupaya meminimalisir adanya genangan air dengan cara mengintensifkan pengerukan saluran air di beberapa kawasan, salah satunya di Pandugo, Penjaringan Sari hingga Medokan Asri.
"Sejak pagi hingga siang kita lakukan pengerukan saluran mulai dari perempatan Penjaringan Asri hingga Rumah Pompa Medokan Asri (UPN)," kata Eko.
Menurut dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya genangan di kawasan ini saat turun hujan deras pada Sabtu (5/12) yakni pertama tingginya endapan lumpur di saluran yang membuat air hujan tidak tertampung sehingga berakibat meluap ke jalan.
"Dengan intensitas hujan yang tinggi kemarin, sehingga drainase tidak mampu menampung air," katanya.
Meski kemarin air cepat surut, kata Eko, namun hal ini perlu diantisipasi agar tidak kembali terjadi genangan.
Apalagi, kata dia, BMKG Juanda sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dalam beberapa hari ke depan diprediksi intensitas hujan tinggi.
"Kapasitas drainase saluran berkurang, karena tingginya sedimen lumpur. Makanya kita lakukan pengerukan," ujarnya.
Eko menyebut, dari hasil pengerukan saluran mulai perempatan Jalan Penjaringan Asri hingga Rumah Pompa Medokan Asri (UPN), pihaknya berhasil mengumpulkan endapan lumpur sedikitnya 10 unit dump truk.
Selain lumpur, lanjut dia, beberapa sampah seperti ban mobil bekas hingga potongan pohon pisang juga ditemukan.
"Selain lumpur kami tadi juga menemukan ban bekas saat crossing, terus pelepah atau potongan pohon pisang," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya akan terus fokus ke beberapa kawasan yang sempat terjadi genangan air akibat tingginya curah hujan. Apabila genangan air itu bisa diatasi dengan pengerukan, maka hal itu akan ditingkatkan.
Namun, lanjut dia, jika pengerukan ini masih tidak mampu menampung air, ke depan pihaknya bakal melakukan pelebaran saluran.
"Tadi Ibu Wali Kota juga menginstruksikan di Pandugo salurannya disuruh lebarin yang di sisi rumah pompanya," ujar Eko.
Eko menambahkan pada Minggu ini pihaknya juga melakukan pengerukan saluran di kawasan Wiyung. Kerja bakti pengerukan saluran di dua lokasi ini dipimpin langsung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Hari ini giat Ibu Wali Kota ada di dua titik lokasi, yakni kawasan Pandugo Penjaringan Sari hingga Medokan Asri dan dilanjutkan ke saluran di Wiyung. Hari berikutnya di area lain yang terjadi genangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020