Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa, merilis data temuan kasus HIV/AIDS di daerah itu yang menunjukkan tren penurunan dibandingkan tahun 2019, diduga faktor pandemi COVID-19 sehingga perilaku seks bebas atau seks dengan bukan pasangan menurun.
Tahun ini, hingga akhir November 2020 tercatat jumlah kasus baru HIV/AIDS sebanyak 209 kasus Jumlah ini jauh di bawah angka temuan pada periode 2019 yang mencapai 390 kasus.
"Penurunan ini sangat mungkin dipengaruhi faktor pandemi COVID-19. Jadi, muncul rasa takut tertular COVID-19 saat mendatangi fasilitas kesehatan," kata Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Muhammad Muhroji di Tulungagung.
Penularan HIV di Tulungagung selama ini mayoritas diakibatkan oleh hubungan seks, baik hubungan sejenis maupun lawan jenis.
Penularan akibat hubungan seks, disebut Muhroji, mencapai 98 persen. Sementara sisanya diakibatkan jarum suntik atau ditularkan dari ibu hamil pada bayinya.
Mayoritas penderita didominasi oleh usia produktif 25-45 tahun, dengan jumlah mencapai hampir 50 persen. “Untuk usia anak baru ditemukan 2 orang,” ujarnya.
Hingga tahun 2020 ini, total penderita HIV/AIDS di Tulungagung sejumlah 2.860 orang.
Dari data, sejak tahun 2006 jumlah temuan kasus HIV/AIDS baru cenderung meningkat.
Pada tahun 2006 temuan kasus hanya 35 orang. Jumlah itu terus meningkat, hingga temuan tertinggi pada tahun 2019 sebanyak 390 kasus.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Tahun ini, hingga akhir November 2020 tercatat jumlah kasus baru HIV/AIDS sebanyak 209 kasus Jumlah ini jauh di bawah angka temuan pada periode 2019 yang mencapai 390 kasus.
"Penurunan ini sangat mungkin dipengaruhi faktor pandemi COVID-19. Jadi, muncul rasa takut tertular COVID-19 saat mendatangi fasilitas kesehatan," kata Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Muhammad Muhroji di Tulungagung.
Penularan HIV di Tulungagung selama ini mayoritas diakibatkan oleh hubungan seks, baik hubungan sejenis maupun lawan jenis.
Penularan akibat hubungan seks, disebut Muhroji, mencapai 98 persen. Sementara sisanya diakibatkan jarum suntik atau ditularkan dari ibu hamil pada bayinya.
Mayoritas penderita didominasi oleh usia produktif 25-45 tahun, dengan jumlah mencapai hampir 50 persen. “Untuk usia anak baru ditemukan 2 orang,” ujarnya.
Hingga tahun 2020 ini, total penderita HIV/AIDS di Tulungagung sejumlah 2.860 orang.
Dari data, sejak tahun 2006 jumlah temuan kasus HIV/AIDS baru cenderung meningkat.
Pada tahun 2006 temuan kasus hanya 35 orang. Jumlah itu terus meningkat, hingga temuan tertinggi pada tahun 2019 sebanyak 390 kasus.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020