Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengumumkan adanya tambahan 10 kasus baru infeksi virus corona jenis baru berdasarkan hasil tes usap dari Kementerian Kesehatan RI.

"Ke-10 warga Pamekasan yang terkonfirmasi terpapar COVID-19 ini dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan, Batumarmar dan Pademawu," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Pamekasan Sigit Priyono di Pamekasan, Selasa sore.

Pasien positif yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 dari Kecamatan Pamekasan sebanyak tujuh orang, Kecamatan Pademawu dua orang, dan seorang lainnya berasal dari Kecamatan Batumarmar.

Jenis kelamin pasien terdiri dari tujuh orang laki-laki, dan tiga orang lainnya berjenis perempuan, dan mereka berumur antara 43 hingga 67 tahun.

Pasien positif COVID-19 dari Kecamatan Pademawu, masing-masing berinisial G (47) perempuan dan S (50) berjenis kelamin laki-laki.

"Kalau pasien yang dari Kecamatan Batumarmar berinisial H (34), berjenis kelamin laki-laki," kata Sigit menjelaskan.

Tujuh pasien lainnya yang berasal dari Kecamatan Pamekasan masing-masing berinisial A (65) laki-laki, F (43) laki-laki, S (67) laki-laki, lalu R (66) perempuan, T (61) perempuan, M (62) berjenis kelamin laki-laki dan R (66) berjenis kelamin laki-laki.

Sigit lebih lanjut menjelaskan, dengan adanya tambahan sebanyak 10 orang ini, maka hingga 1 Desember 2020 ini jumlah warga Pamekasan yang terkonfirmasi terpapar COVID-19 sebanyak 436 orang, dari sebelumnya 426 orang.

Jumlah pasien yang diisolasi secara otomatis juga bertambah dari sebelumnya 40 orang, hingga 1 Desember 2020 ini bertambah menjadi 50 orang.

Tambahan pasien baru sebanyak 10 orang ini tercatat paling banyak dalam lima hari terakhir.

Sebelumnya Satgas COVID-19 Pamekasan mencatat, pada 27 November 2020 ada tambahan kasus positif COVID-19 sebanyak tujuh orang, lalu pada 28 November 2020 sebanyak tujuh orang, pada 29 November 2020 bertambah dua orang, sedangkan pada 30 November 2020 tidak ada tambahan kasus baru.

Sementara pasien positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh dalam kurun waktu yang sama, yakni mulai 27 hingga 30 November 2020 sebanyak tiga orang.

Secara terpisah Ketua Satgas Penanganan dan Pencegahan COVID-19 Pemkab Pamekasan Totok Hartono menyatakan, peningkatan kasus warga Pamekasan yang terpapar COVID-19 itu, karena masyarakat kini mulai abai dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Ini berdasarkan hasil rapat koordinasi tim Satgas COVID-19 kabupaten/kota se-Jawa Timur, kemarin," kata Totok.

Oleh karenanya, sambung mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Pamekasan ini, ke depan pihaknya akan memperketat kembali penerapan disiplin protokol di Pamekasan dengan menggencarkan razia di sejumlah tempat keramaian dan pasar tradisional.

"Ada juga sebagian warga yang menganggap kasus COVID-19 sudah selesai. Ini tentu menjadi masalah. Makanya sosialisasi untuk menyadarkan masyarakat perlu terus kami gencarkan lagi," katanya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020