Badan Pendapatan daerah (Bapenda) Kota Malang gencar melakukan "operasi senyap" sadar pajak dalam upaya meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak (WP) seiring masa pemulihan ekonomi.
"Meski tidak menggelar operasi gabungan bersama lintas satuan mitra kerja Bapenda, dalam upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak kali ini operasi dilakukan secara senyap dengan tim UPL atau satgas internal kami," kata Kepala Bapenda Kota Malang Ade Herawanto di Malang, Jumat.
Ia menjelaskan operasi senyap tersebut bukan semata tindakan represif, namun lebih persuasif sebagai pembelajaran bagi masyarakat demi meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam memenuhi kewajiban perpajakan daerah, serta dalam upaya mengurangi tunggakan dan mengurai piutang Pemkot Malang.
Ia mengaku hasil dari kombinasi operasi rutin ini cukup signifikan, selain dalam upaya mengurangi tunggakan dan mengurai piutang Pemkot Malang, juga menambah pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak.
Ini selaras dengan rencana aksi yang dilakukan dalam upaya memenuhi target 2020 dan "pemanasan" strategi menyongsong 2021.
"Sebagian WP pemilik materi reklame tersebut langsung beritikad baik dengan melakukan pelunasan tunggakan pajaknynya, sedangkan yang belum membayar, stiker atau banner segelnya tidak akan kami lepas dulu," kata Ade.
Mantan Kabag Humas Pemkot Malang itu menekankan bahwa dalam menjalankan giat ini pihaknya mengedepankan pendekatan persuasif dengan cara yang lebih ramah kepada masyarakat, khususnya WP. Semua dilakukan sesuai prosedur dan standar protokol kesehatan serta keamanan petugas.
"Karena saat situasi pandemi ini berakhir dan semua kembali normal, tugas paling berat adalah mengembalikan tingkat kepatuhan WP untuk peningkatan PAD Kota Malang yang akan digunakan untuk kemakmuran masyarakat Bhumi Arema," paparnya.
Senada dengan Ade, Wali Kota Malang Sutiaji juga mendukung penuh upaya Bapenda dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak. "Saya berpesan kepada semua tim satgas reklame dan petugas pajak lainnya agar dalam menjalankan operasi tetap mengedepankan nilai-nilai persuasif dan humanis kepada wajib pajak," ucapnya.
Meski demikian, lanjutnya, operasi kepatuhan wajib pajak ini harus tetap digelar sesuai aturan yang berlaku. Ini semua demi suksesnya pembangunan di Kota Malang.
"Karena pembangunan di Kota Malang harus dilakukan bersama-sama dengan model komunikasi pentahelix yang selama ini kita jalankan," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Meski tidak menggelar operasi gabungan bersama lintas satuan mitra kerja Bapenda, dalam upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak kali ini operasi dilakukan secara senyap dengan tim UPL atau satgas internal kami," kata Kepala Bapenda Kota Malang Ade Herawanto di Malang, Jumat.
Ia menjelaskan operasi senyap tersebut bukan semata tindakan represif, namun lebih persuasif sebagai pembelajaran bagi masyarakat demi meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam memenuhi kewajiban perpajakan daerah, serta dalam upaya mengurangi tunggakan dan mengurai piutang Pemkot Malang.
Ia mengaku hasil dari kombinasi operasi rutin ini cukup signifikan, selain dalam upaya mengurangi tunggakan dan mengurai piutang Pemkot Malang, juga menambah pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak.
Ini selaras dengan rencana aksi yang dilakukan dalam upaya memenuhi target 2020 dan "pemanasan" strategi menyongsong 2021.
"Sebagian WP pemilik materi reklame tersebut langsung beritikad baik dengan melakukan pelunasan tunggakan pajaknynya, sedangkan yang belum membayar, stiker atau banner segelnya tidak akan kami lepas dulu," kata Ade.
Mantan Kabag Humas Pemkot Malang itu menekankan bahwa dalam menjalankan giat ini pihaknya mengedepankan pendekatan persuasif dengan cara yang lebih ramah kepada masyarakat, khususnya WP. Semua dilakukan sesuai prosedur dan standar protokol kesehatan serta keamanan petugas.
"Karena saat situasi pandemi ini berakhir dan semua kembali normal, tugas paling berat adalah mengembalikan tingkat kepatuhan WP untuk peningkatan PAD Kota Malang yang akan digunakan untuk kemakmuran masyarakat Bhumi Arema," paparnya.
Senada dengan Ade, Wali Kota Malang Sutiaji juga mendukung penuh upaya Bapenda dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak. "Saya berpesan kepada semua tim satgas reklame dan petugas pajak lainnya agar dalam menjalankan operasi tetap mengedepankan nilai-nilai persuasif dan humanis kepada wajib pajak," ucapnya.
Meski demikian, lanjutnya, operasi kepatuhan wajib pajak ini harus tetap digelar sesuai aturan yang berlaku. Ini semua demi suksesnya pembangunan di Kota Malang.
"Karena pembangunan di Kota Malang harus dilakukan bersama-sama dengan model komunikasi pentahelix yang selama ini kita jalankan," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020