Jumlah karyawan atau tenaga kependidikan Universitas Jember yang meninggal dunia karena terpapar virus corona COVID-19 bertambah menjadi dua orang.

"Benar satu orang tenaga kependidikan Unej meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif COVID-19, sedangkan satu tenaga kependidikan lainnya hasil tes usapnya belum keluar," kata Kasubag Humas Unej Rokhmad Hidayanto di Jember, Senin.

Baca juga: Seorang dosen dan karyawan Unej meninggal dunia terpapar COVID-19

Informasi yang dihimpun, ada dua orang tenaga kependidikan dan seorang dosen Unej yang meninggal dunia dalam waktu hampir bersamaan pada Minggu (22/11) malam.

"Sedangkan dosen Universitas Jember yang meninggal dunia tersebut tidak ada kaitannya dengan COVID-19, sehingga meninggal biasa, bukan karena terinfeksi virus Corona," tuturnya.

Baca juga: Unej hentikan aktivitas setelah dosen dan karyawan meninggal terpapar COVID-19

Untuk itu, lanjut dia, unit kerja tempat tenaga kependidikan Unej yang terkonfirmasi positif COVID-19 dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan dan penelusuran terus dilakukan oleh tim COVID-19.

"Tim Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Bencana Corona Virus Desease (TTDKB COVID-19) Unej melakukan tracing dan sterilisasi sesuai dengan prosedur untuk menekan penyebaran virus corona di Kampus Unej," katanya.

Baca juga: Universitas Jember jadi klaster baru, 17 orang terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: Ada kasus COVID-19, Kantor Pusat Unej tutup sementara untuk sterilisasi

Sebelumnya, seorang tenaga kependidikan dan satu dosen Unej meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif COVID-19 pada pekan lalu, sehingga dilakukan tracing lebih dari 350 orang dan hasilnya sebanyak 17 orang terkonfirmasi positif COVID-19.

Ketua TTDKB COVID-19 Universitas Jember dr Cholis Abrory mengatakan timnya melakukan tracing terhadap para dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Unej yang pernah berhubungan secara langsung dengan yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Dalam tracing itu, kami menganalisis keadaan masing-masing civitas dan menentukan penatalaksanaan lanjutan yang tepat bagi masing-masing civitas akademika Unej," tuturnya.

Menurutnya, TTDKB COVID-19 Unej juga melakukan pendampingan bagi warga kampus setempat yang terkonfirmasi positif COVID-19 ataupun yang membutuhkan pendampingan untuk pencegahan.

"Kami melakukan telemedicine bagi mereka yang membutuhkan konsultasi kesehatan khususnya bagi semua civitas akademika Unej, utamanya mereka yang sudah terkonfirmasi positif," ujarnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020