Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh sekolah untuk mematangkan persiapan menjelang penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) yang dijadwalkan pada awal  tahun 2021.

Khofifah usai menghadiri peringatan Hari Guru di Surabaya, Senin, mengatakan persiapan matang sangat penting dilakukan karena sampai saat ini masih ada ancaman dari penyebaran virus corona atau COVID-19, meskipun kondisi sebaran di Jatim lebih baik.

Saat ini sudah banyak daerah di Jatim berstatus zona kuning penyebaran COVID-19 (risiko rendah) dan oranye (risiko sedang), dan hanya satu zona merah (risiko tinggi).

"Pastikan sekolah-sekolah dilakukan penyemprotan disinfektan, kursi-kursinya diatur dengan posisi physical distancing, kemudian titik-titik yang memungkinkan mereka bisa melakukan akselerasi dilakukan akselerasi. Misalnya, ada aula yang bisa digunakan untuk belajar mengajar," kata Khofifah.

Selain itu, harus dipersiapkan pula format pembelajaran yang bisa mencegah potensi terjadinya penularan virus, seperti jam belajar yang tidak penuh, tidak membuka kantin, serta format pembelajaran tanpa istirahat.

"Jadi, kalau awal 2021 kelas ini kapasitas physical distancing minimal satu meter itu berapa siswa. Lalu berapa jam pelajaran sementara mereka masuk tanpa istirahat, dan sementara mereka bawa makanan dari rumah," katanya.

"Ini harus dihitung kembali sehingga Januari mendatang itu kita punya masterplan pembelajaran secara lebih komprehensif," kata mantan Menteri Sosial itu.

Apabila terpaksa dilakukan secara penuh, kata Khofifah, sekolah tetap harus melakukan pembelajaran dengan format hybrid meeting. Artinya, ada yang sekolah secara langsung, tetapi ada pula yang mengikuti secara daring.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi menyampaikan bahwa saat ini Jatim masih dalam tahap uji coba pembelajaran tatap muka. Secara keseluruhan ada 10 persen SLB, 20 persen SMA, dan 35 persen SMK yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka.

"Jadi, di Jatim sudah sejak 18 Agustus 2020 dilakukan uji coba dan akan dibesarkan sesuai dengan zona wilayah," ujarnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020