Pasangan calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armudji (Erji), unggul selisih 11,2 persen atas Machfud Arifin-Mujiaman berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting" (SMRC) di Pemilihan Kepala Daerah 2020.
"Datanya, pasangan Erji 48,5 persen, sedangkan lawannya 37,3 persen, dan yang belum tahu 14,2 persen," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani melalui forum diskusi virtual bertema "Peluang Calon-Calon Wali Kota dalam Pilkada Surabaya", Minggu.
Kemudian, dari riset tingkat kedikenalan (awareness), Eri Cahyadi meraih 81 persen, lalu Machfud Arifin hanya 80 persen atau dari segi popularitas, selisihnya sangat tipis.
Namun, di antara yang mengenal kedua sosok calon wali kota tersebut, yang suka kepada Eri Cahyadi 71 persen, sedangkan ke Machfud Arifin hanya 66 persen.
Sedangkan, untuk calon wakil wali kota, tingkat popularitas Armudji mencapai 68 persen, dengan tingkat kedisukaan 60 persen.
Indikator itu juga melebihi Mujiaman yang punya popularitas 55 persen dengan tingkat kedisukaan 54 persen.
Deni menambahkan, pada riset juga ditemukan bahwa kualitas personal Eri Cahyadi dinilai lebih positif dibanding Machfud Arifin.
"Ini menjelaskan mengapa Eri Cahyadi sementara unggul atas Machfud Arifin," kata Deni.
Kendati demikian, kata dia, yang perlu diperhatikan ternyata masih terdapat 42 persen warga yang menyatakan baru akan memastikan pilihan ketika waktu Pilkada sudah dekat, yakni beberapa hari sebelum pemiluhan sampai dengan hari H.
"Karena itu dukungan warga kepada masing-masing calon masih bisa berubah, tergantung pada seberapa efektif dan positif kerja sosialisasi yang dilakukan masing-masing calon sampai Pilkada diadakan," tuturnya.
Sementara itu, survei digelar pada 11-18 November 2020 dengan sampel sebanyak 820 responden yang diwawancara secara tatap muka.
Responden dipilih melalui metode multistage random sampling, lalu toleransi kesalahan (margin of error) diperkirakan sekitar 3,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pilkada Surabaya yang digelar 9 Desember 2020 diikuti dua pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yaitu Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1 dan Machfud Arifin-Mujiaman nomor urut 2.
Pasangan nomor urut 1 diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI, serta enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan, pasangan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai politik, yaitu PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen Partai Perindo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Datanya, pasangan Erji 48,5 persen, sedangkan lawannya 37,3 persen, dan yang belum tahu 14,2 persen," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani melalui forum diskusi virtual bertema "Peluang Calon-Calon Wali Kota dalam Pilkada Surabaya", Minggu.
Kemudian, dari riset tingkat kedikenalan (awareness), Eri Cahyadi meraih 81 persen, lalu Machfud Arifin hanya 80 persen atau dari segi popularitas, selisihnya sangat tipis.
Namun, di antara yang mengenal kedua sosok calon wali kota tersebut, yang suka kepada Eri Cahyadi 71 persen, sedangkan ke Machfud Arifin hanya 66 persen.
Sedangkan, untuk calon wakil wali kota, tingkat popularitas Armudji mencapai 68 persen, dengan tingkat kedisukaan 60 persen.
Indikator itu juga melebihi Mujiaman yang punya popularitas 55 persen dengan tingkat kedisukaan 54 persen.
Deni menambahkan, pada riset juga ditemukan bahwa kualitas personal Eri Cahyadi dinilai lebih positif dibanding Machfud Arifin.
"Ini menjelaskan mengapa Eri Cahyadi sementara unggul atas Machfud Arifin," kata Deni.
Kendati demikian, kata dia, yang perlu diperhatikan ternyata masih terdapat 42 persen warga yang menyatakan baru akan memastikan pilihan ketika waktu Pilkada sudah dekat, yakni beberapa hari sebelum pemiluhan sampai dengan hari H.
"Karena itu dukungan warga kepada masing-masing calon masih bisa berubah, tergantung pada seberapa efektif dan positif kerja sosialisasi yang dilakukan masing-masing calon sampai Pilkada diadakan," tuturnya.
Sementara itu, survei digelar pada 11-18 November 2020 dengan sampel sebanyak 820 responden yang diwawancara secara tatap muka.
Responden dipilih melalui metode multistage random sampling, lalu toleransi kesalahan (margin of error) diperkirakan sekitar 3,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pilkada Surabaya yang digelar 9 Desember 2020 diikuti dua pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yaitu Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1 dan Machfud Arifin-Mujiaman nomor urut 2.
Pasangan nomor urut 1 diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI, serta enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan, pasangan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai politik, yaitu PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen Partai Perindo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020