Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Pendidikan setempat belum bisa mengalokasikan anggaran perbaikan SMP Negeri 5 Silo yang ambruk akibat banjir bandang di kabupaten itu karena tidak ada anggaran.
"Belum ada anggaran perbaikan karena sudah memasuki akhir tahun anggaran dan dana alokasi khusus (DAK) sudah berjalan," kata Kepala Dinas Pendidikan Jember Edy Budi Susilo di Jember, Kamis.
Dua ruang kelas SMP Negeri 5 Silo di Kecamatan Silo, Kabupaten Jember ambruk diterjang banjir bandang akibat hujan deras yang mengguyur di kawasan setempat pada 19 Oktober 2020, sehingga menyebabkan dua kelas rusak parah dan satu kelas rusak sedang.
"Jumlah siswa yang belajar di SMP Negeri 5 Silo itu sembilan orang dengan rincian kelas 7 sebanyak lima orang, kelas 8 tidak ada siswa, dan kelas 9 sebanyak empat siswa," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia, satu ruangan yang tersisa akan disekat untuk dijadikan dua kelas sebagai langkah persiapan, apabila pada tahun 2021 nantinya dilakukan pembelajaran tatap muka.
"Kami juga akan membenahi satu ruangan untuk dijadikan ruang guru, karena di sana terdapat satu orang kepala sekolah yang dibantu dengan dua orang guru," katanya.
Edy menjelaskan pihaknya belum bisa menganggarkan perbaikan ruang kelas SMPN 5 Silo yang rusak akibat bencana alam, karena dana alokasi umum (DAU) mengalami refokusing anggaran untuk penanganan COVID-19.
"Kami belum bisa mengalokasikan anggaran perbaikan sekolah tahun ini dan mudah-mudahan perbaikan sekolah bisa dialokasikan pada APBD 2021," katanya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Jember pada tahun 2019 tercatat total ruang kelas SD yang rusak berat sebanyak 850 ruang yang tersebar di 361 lembaga SD negeri dan swasta, namun sebagian sudah dialokasikan untuk diperbaiki.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Belum ada anggaran perbaikan karena sudah memasuki akhir tahun anggaran dan dana alokasi khusus (DAK) sudah berjalan," kata Kepala Dinas Pendidikan Jember Edy Budi Susilo di Jember, Kamis.
Dua ruang kelas SMP Negeri 5 Silo di Kecamatan Silo, Kabupaten Jember ambruk diterjang banjir bandang akibat hujan deras yang mengguyur di kawasan setempat pada 19 Oktober 2020, sehingga menyebabkan dua kelas rusak parah dan satu kelas rusak sedang.
"Jumlah siswa yang belajar di SMP Negeri 5 Silo itu sembilan orang dengan rincian kelas 7 sebanyak lima orang, kelas 8 tidak ada siswa, dan kelas 9 sebanyak empat siswa," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia, satu ruangan yang tersisa akan disekat untuk dijadikan dua kelas sebagai langkah persiapan, apabila pada tahun 2021 nantinya dilakukan pembelajaran tatap muka.
"Kami juga akan membenahi satu ruangan untuk dijadikan ruang guru, karena di sana terdapat satu orang kepala sekolah yang dibantu dengan dua orang guru," katanya.
Edy menjelaskan pihaknya belum bisa menganggarkan perbaikan ruang kelas SMPN 5 Silo yang rusak akibat bencana alam, karena dana alokasi umum (DAU) mengalami refokusing anggaran untuk penanganan COVID-19.
"Kami belum bisa mengalokasikan anggaran perbaikan sekolah tahun ini dan mudah-mudahan perbaikan sekolah bisa dialokasikan pada APBD 2021," katanya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Jember pada tahun 2019 tercatat total ruang kelas SD yang rusak berat sebanyak 850 ruang yang tersebar di 361 lembaga SD negeri dan swasta, namun sebagian sudah dialokasikan untuk diperbaiki.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020