PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 9 Jember mewaspadai 31 titik rawan bencana yang tersebar mulai dari Kabupaten Pasuruan hingga Banyuwangi, Jawa Timur, selama musim hujan.
"Pemetaan titik rawan bencana dilakukan secara berkala untuk mengamankan perjalanan kereta api di wilayah Daop 9 Jember dan tercatat ada 31 titik yang harus diwaspadai saat musim hujan," kata Pelakhar Manajer Humas Daop 9 Radhitya Mardika Putra di Jember, Selasa.
Ia menjelaskan beberapa titik rawan bencana di wilayah Daop 9, di antaranya di daerah Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, yakni potensi tanah amblas antara Stasiun Randuagung - Stasiun Jatiroto atau tepatnya di KM 147+600 - 147+800.
Kemudian di Kabupaten Jember terdapat potensi rawan banjir, yakni di lintas Kalisat-Ledokombo-Sempolan atau tepatnya di KM 6+300 - km8+500, kemudian antara Stasiun Mangli - Stasiun Jember di KM 196+825.
"Titik rawan bencana juga ada di Kabupaten Banyuwangi, yakni potensi rawan banjir dan tanah longsor antara Stasiun Kalibaru - Stasiun Glenmore atau tepatnya KM 0+300 - km800," katanya.
Di beberapa titik rawan bencana, lanjut dia, juga disiagakan petugas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan kereta melewati daerah rawan bencana tersebut.
"Kami juga menyiapkan alat material untuk siaga (amus) di beberapa stasiun untuk mengantisipasi terjadinya bencana di sepanjang rel kereta di wilayah Daop 9 Jember yang dapat mengganggu perjalanan KA," ujarnya.
Radhitya mengatakan amus tersebut berupa batu balas/kricak, bantalan rel, pasir, karung, dan alat penambat rel yang berguna ketika terjadi bencana alam sewaktu-waktu yang menyebabkan perjalanan kereta terhambat, sehingga bisa ditangani dengan cepat.
Selama November 2020, terdapat tujuh KA yang beroperasi di wilayah Daop 9 Jember, yakni KA Wijaya Kusuma rute Ketapang Banyuwangi-Cilacap, KA Ranggajati rute Jember-Cirebon, KA Logawa rute Jember-Purwokerto.
Kemudian KA Sritanjung rute Ketapang-Lempuyangan, KA Tawangalun rute Ketapang-Malang, KA Probowangi rute Ketapang Banyuwangi-Surabaya, dan KA Pandanwangi rute Jember-Ketapang Banyuwangi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Pemetaan titik rawan bencana dilakukan secara berkala untuk mengamankan perjalanan kereta api di wilayah Daop 9 Jember dan tercatat ada 31 titik yang harus diwaspadai saat musim hujan," kata Pelakhar Manajer Humas Daop 9 Radhitya Mardika Putra di Jember, Selasa.
Ia menjelaskan beberapa titik rawan bencana di wilayah Daop 9, di antaranya di daerah Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, yakni potensi tanah amblas antara Stasiun Randuagung - Stasiun Jatiroto atau tepatnya di KM 147+600 - 147+800.
Kemudian di Kabupaten Jember terdapat potensi rawan banjir, yakni di lintas Kalisat-Ledokombo-Sempolan atau tepatnya di KM 6+300 - km8+500, kemudian antara Stasiun Mangli - Stasiun Jember di KM 196+825.
"Titik rawan bencana juga ada di Kabupaten Banyuwangi, yakni potensi rawan banjir dan tanah longsor antara Stasiun Kalibaru - Stasiun Glenmore atau tepatnya KM 0+300 - km800," katanya.
Di beberapa titik rawan bencana, lanjut dia, juga disiagakan petugas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan kereta melewati daerah rawan bencana tersebut.
"Kami juga menyiapkan alat material untuk siaga (amus) di beberapa stasiun untuk mengantisipasi terjadinya bencana di sepanjang rel kereta di wilayah Daop 9 Jember yang dapat mengganggu perjalanan KA," ujarnya.
Radhitya mengatakan amus tersebut berupa batu balas/kricak, bantalan rel, pasir, karung, dan alat penambat rel yang berguna ketika terjadi bencana alam sewaktu-waktu yang menyebabkan perjalanan kereta terhambat, sehingga bisa ditangani dengan cepat.
Selama November 2020, terdapat tujuh KA yang beroperasi di wilayah Daop 9 Jember, yakni KA Wijaya Kusuma rute Ketapang Banyuwangi-Cilacap, KA Ranggajati rute Jember-Cirebon, KA Logawa rute Jember-Purwokerto.
Kemudian KA Sritanjung rute Ketapang-Lempuyangan, KA Tawangalun rute Ketapang-Malang, KA Probowangi rute Ketapang Banyuwangi-Surabaya, dan KA Pandanwangi rute Jember-Ketapang Banyuwangi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020