Universitas Surabaya (Ubaya) meluncurkan start up inovasi jasa layanan pengiriman barang ramah lingkungan (eco friendly delivery service) menggunakan sepeda yang diberi nama aplikasi Onthel bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan, Selasa.

Dalam peluncuran tersebut Rektor Ubaya Ir Benny Lianto MMBAT bersama delapan mahasiswa melakukan pengantaran barang berupa bibit tanaman menggunakan sepeda mulai dari kampus I Ubaya Ngagel menuju ke rumah Ketua Yayasan Universitas Surabaya dan berakhir di kampus II Ubaya Tenggilis.

"Onthel merupakan inovasi pertama layanan pengiriman barang menggunakan sepeda di Surabaya," kata Ir Benny.

Dia menuturkan jika aplikasi buatan Andre, Dosen Fakultas Teknik Informatika Ubaya ini nantinya dapat dinikmati dan diunduh masyarakat luas melalui playstore.

"Kami ingin mengirimkan pesan kepada publik berupa gerakan cinta lingkungan dengan jasa pengiriman barang menggunakan sepeda. Jasa pengiriman barang dengan sepeda secara luas masih belum ada di Surabaya, jadi boleh dikata aplikasi Onthel menjadi yang pertama," ucap Benny.

Hadirnya aplikasi Onthel di masyarakat merupakan solusi praktis pengiriman barang atau dokumen customer dengan bantuan jasa mahasiswa Ubaya sebagai cyclist.

Gerakan ini juga mengampanyekan pola hidup sehat dan peduli lingkungan kepada masyarakat dengan bersepeda. Kegiatan ini juga salah satu bukti persiapan Ubaya menjadi kontributor inovasi startup di Jawa Timur.

"Ada tiga misi start up Onthel ini. Pertama, sebuah gerakan peduli lingkungan yang memberikan penghasilan tambahan dan menyehatkan dengan mengajak mahasiswa bersepeda. Kedua, gerakan ini membantu mahasiswa yang kesulitan secara ekonomi akibat terdampak pandemi COVID-19," ujarnya.

Kemudian misi ketiga memberikan gambaran dan praktik secara langsung mengenai kegiatan kewirausahaan dan inovasi yang berdampak luas bagi masyarakat.

Benny berharap melalui kegiatan ini mahasiswa dapat belajar mengaplikasikan apa yang sudah mereka pelajari dalam mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi.

CEO Start up Onthel, Bryan Julio Themy menjelaskan jika start up aplikasi Onthel akan dikelola secara langsung oleh mahasiswa Ubaya secara bergantian.

Adapun cara menggunakan aplikasi Onthel untuk masyarakat cukup mudah seperti melakukan pemesanan jasa pengiriman antar barang menggunakan transportasi daring motor atau mobil.

"Langkah pertama, user atau customer harus mengunduh aplikasi pada playstore. Kemudian mengisi identitas diri untuk masuk pada tampilan utama aplikasi," ujarnyaa.

Setelah itu, user atau customer dapat memasukkan alamat pengambilan dan alamat tujuan pengantaran barang. Berikutnya pilih tanggal dan waktu pengambilan barang.

Jika semua sudah terisi lengkap maka akan muncul berapa jauh jarak yang ditempuh dan biaya pengiriman barang.

"Saat ini pengantaran barang baru bisa dilakukan setelah pemesanan satu hari sebelumnya menggunakan aplikasi. Nantinya kami akan mencarikan cyclist untuk mengambil dan mengantarkan barang ke tempat tujuan. Harga pada aplikasi ditentukan oleh seberapa jauh jarak yang nantinya ditempuh," kata mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya.

Kemudian untuk cyclist sejauh ini baru akan diisi oleh mahasiswa Ubaya. Sementara mahasiswa yang ingin bergabung dan tertarik menjadi cyclist bisa mendaftarkan diri secara langsung ke Unit Kegiatan Mahasiswa Mahasiswa Pecinta Alam Ubaya (UKM Mapaus).

"Mereka yang sudah mendaftar dan tergabung akan mendapat atribut yang digunakan ketika bertugas menjadi cyclist berupa jaket, helm, dan tas. Selain itu, mahasiswa yang tidak memiliki sepeda sendiri dapat menggunakan sepeda yang telah disediakan oleh kampus," kata dia.

Bryan menambahkan gerakan Onthel dapat membantu mahasiswa yang terdampak pandemi COVID-19 dan mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan.

"Saat ini Onthel ada promo gratis biaya pengiriman barang selama dua minggu khusus wilayah kota Surabaya saja. Kami berharap dengan ini masyarakat lebih peduli dengan adanya gerakan dan aplikasi Onthel,” ucap Bryan. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020