Stok elpiji tabung ukuran 3 kilogram bersubsidi di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, sejak tiga hari terakhir mulai langka dan sulit didapatkan di tingkat pengecer, seperti toko dan warung di perdesaan.
Suryani, seorang warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Selasa, mengaku kesulitan mendapatkan elpiji subsidi itu, baik di toko pengecer maupun pasar.
"Memang langka sejak dua hari terakhir ini membeli elpiji 3 kilogram, sampai keliling mencari hampir semua pengecer kehabisan. Katanya belum dapat kiriman," ujar Suryani.
Hal senada juga disampaikan warga Desa/Kecamatan Asembagus, Sunardi Muhib, yang mengeluh sudah dua hari ini sulit mendapatkan elpiji subsidi. Nahkan, ada sebagian warga yang terpaksa menggunakan bahan bakar kayu untuk memasak.
"Memang benar susah mendapatkan elpiji 3 kilogram, sudah tiga hari ini kosong terus. Mau beli ke toko manapun kosong, katanya belum dapat kiriman," tuturnya.
Salah seorang pemilik warung penjual elpiji 3 kilogram di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Sumini mengemukakan bahwa sejak dua minggu terakhir dirinya dibatasi membeli elpiji 3 kilogram di pangkalan yang menjadi langganannya.
"Sudah dua minggu ini pembelian elpiji tabung 3 kilogram dibatasi, sehari hanya tiga tabung," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabag Administrasi Perekonomian Pemkab Situbondo Imam Ansori mengatakan pihaknya telah mengusulkan tambahan kuota elpiji 3 kilogram kepada Pertamina.
"Beberapa hari lalu kami rapat koordinasi dengan Pertamina dan instansi terkait lainnya, serta telah mengajukan kuota tambahan. Nanti tambahannya berapa, Pertamina yang menentukan," ujarnya.
Mengenai sulitnya mendapatkan elpiji 3 kilogram di Situbondo saat ini, Imam menduga jumlah pemakaian elpiji tabung "melon" (sebutan elpiji subsidi) bertambah, karena pada beberapa pekan ini banyak kegiatan keagamaan, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Biasanya pemakaian elpiji meningkat ketika banyak kegiatan keagamaan, sama seperti bulan Ramadhan hingga Idul Fitri," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Suryani, seorang warga Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Selasa, mengaku kesulitan mendapatkan elpiji subsidi itu, baik di toko pengecer maupun pasar.
"Memang langka sejak dua hari terakhir ini membeli elpiji 3 kilogram, sampai keliling mencari hampir semua pengecer kehabisan. Katanya belum dapat kiriman," ujar Suryani.
Hal senada juga disampaikan warga Desa/Kecamatan Asembagus, Sunardi Muhib, yang mengeluh sudah dua hari ini sulit mendapatkan elpiji subsidi. Nahkan, ada sebagian warga yang terpaksa menggunakan bahan bakar kayu untuk memasak.
"Memang benar susah mendapatkan elpiji 3 kilogram, sudah tiga hari ini kosong terus. Mau beli ke toko manapun kosong, katanya belum dapat kiriman," tuturnya.
Salah seorang pemilik warung penjual elpiji 3 kilogram di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Sumini mengemukakan bahwa sejak dua minggu terakhir dirinya dibatasi membeli elpiji 3 kilogram di pangkalan yang menjadi langganannya.
"Sudah dua minggu ini pembelian elpiji tabung 3 kilogram dibatasi, sehari hanya tiga tabung," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabag Administrasi Perekonomian Pemkab Situbondo Imam Ansori mengatakan pihaknya telah mengusulkan tambahan kuota elpiji 3 kilogram kepada Pertamina.
"Beberapa hari lalu kami rapat koordinasi dengan Pertamina dan instansi terkait lainnya, serta telah mengajukan kuota tambahan. Nanti tambahannya berapa, Pertamina yang menentukan," ujarnya.
Mengenai sulitnya mendapatkan elpiji 3 kilogram di Situbondo saat ini, Imam menduga jumlah pemakaian elpiji tabung "melon" (sebutan elpiji subsidi) bertambah, karena pada beberapa pekan ini banyak kegiatan keagamaan, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Biasanya pemakaian elpiji meningkat ketika banyak kegiatan keagamaan, sama seperti bulan Ramadhan hingga Idul Fitri," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020