Kelurahan di Pamekasan, Jawa Timur menerapakan layanan "Sepeda Ondel" (Sistem Pelayanan Administrasi Online Terpadu Kelurahan) sebagai upaya mengurangi pertemuan antarwarga guna mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
"Melalaui layanan administrasi 'online' (daring) yang kita sebut dengan istilah 'Sepeda Ondel' ini, warga yang membutuhkan pelayanan administrasi tidak perlu datang langsung ke kelurahan," kata Lurah Gladak Anyar, Pamekasan Bagus Irawan, kepada ANTARA di Pamekasan, Minggu.
Kelurahan Gladak Anyar satu di antara 11 kelurahan di Kabupaten Pamekasan yang menerapkan layanan "Sepeda Ondel" sebagai upaya mendukung program pencegahan virus corona tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 di wilayah itu.
Warga kelurahan ini yang membutuhkan layanan administrasi, cukup mengirim data pesan singkat melalui Whatshap dan menjelaskan tentang keperluannya ke nomor 085233428181.
Warga yang bersangkutan lalu diminta untuk melengkapi surat pengantar dari RT setempat, berikut data berkas kelengkapan yang dibutuhkan.
"Operator di kelurahan di sini akan memverifikasi, dan apabila belum ada yang lengkap, warga diminta untuk melengkapinya," kata Bagus.
Jika data pendukung sudah lengkap, maka operator dan petugas kelurahan segera memproses administrasi yang dibutuhkan.
"Warga tinggal menunggu konfirmasi dari petugas. Kalau administrasinya sudah selesai, maka yang bersangkutan segera dihubungi dan tinggal mengambil ke kantor kelurahan," kata dia.
Mantan ajudan Wakil Bupati Pamekasan Raja'e ini menjelaskan layanan inovatif yang dicanangkan Kelurahan Gladak Anyar ini sebagai salah satu bentuk ikhtiar mencegah penyebaran COVID-19. Salah satu penyebab terjadinya penyebaran COVID-19 karena terjadinya kerumunan.
"Maka melalui program inovatif yang sederhana ini, kami berupaya untuk mengurangi kerumunan dengan harapan, penyebaran COVID-19 di Pamekasan bisa ditekan," katanya.
Kabupaten Pamekasan tercatat sebagai kabupaten dengan jumlah terbanyak ketiga di Pulau Madura dalam kasus COVID-19, setelah Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Bangkalan.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Pemkab Pamekasan, hingga Minggu ini, total jumlah warga terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 363 orang. Perinciannya, 321 orang dinyatakan sembuh, 32 orang meninggal dunia, dan 10 orang masih dalam perawatan.
Sebelumnya, pasien positif COVID-19 di Kabupaten Pamekasan yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di daerah itu 11 orang. Semestinya dengan adanya dua orang pasien sembuh berkurang menjadi sembilan orang.
Namun, karena adanya tambahan pasien positif baru satu orang, maka pasien yang harus menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Pamekasan menjadi 10 orang.
Total jumlah warga Pamekasan yang suspek COVID-19 terdata 949 orang dengan perincian 23 orang dalam pengawasan, 866 orang selesai pengawasan, dan 60 orang lainnya meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Melalaui layanan administrasi 'online' (daring) yang kita sebut dengan istilah 'Sepeda Ondel' ini, warga yang membutuhkan pelayanan administrasi tidak perlu datang langsung ke kelurahan," kata Lurah Gladak Anyar, Pamekasan Bagus Irawan, kepada ANTARA di Pamekasan, Minggu.
Kelurahan Gladak Anyar satu di antara 11 kelurahan di Kabupaten Pamekasan yang menerapkan layanan "Sepeda Ondel" sebagai upaya mendukung program pencegahan virus corona tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 di wilayah itu.
Warga kelurahan ini yang membutuhkan layanan administrasi, cukup mengirim data pesan singkat melalui Whatshap dan menjelaskan tentang keperluannya ke nomor 085233428181.
Warga yang bersangkutan lalu diminta untuk melengkapi surat pengantar dari RT setempat, berikut data berkas kelengkapan yang dibutuhkan.
"Operator di kelurahan di sini akan memverifikasi, dan apabila belum ada yang lengkap, warga diminta untuk melengkapinya," kata Bagus.
Jika data pendukung sudah lengkap, maka operator dan petugas kelurahan segera memproses administrasi yang dibutuhkan.
"Warga tinggal menunggu konfirmasi dari petugas. Kalau administrasinya sudah selesai, maka yang bersangkutan segera dihubungi dan tinggal mengambil ke kantor kelurahan," kata dia.
Mantan ajudan Wakil Bupati Pamekasan Raja'e ini menjelaskan layanan inovatif yang dicanangkan Kelurahan Gladak Anyar ini sebagai salah satu bentuk ikhtiar mencegah penyebaran COVID-19. Salah satu penyebab terjadinya penyebaran COVID-19 karena terjadinya kerumunan.
"Maka melalui program inovatif yang sederhana ini, kami berupaya untuk mengurangi kerumunan dengan harapan, penyebaran COVID-19 di Pamekasan bisa ditekan," katanya.
Kabupaten Pamekasan tercatat sebagai kabupaten dengan jumlah terbanyak ketiga di Pulau Madura dalam kasus COVID-19, setelah Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Bangkalan.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Pemkab Pamekasan, hingga Minggu ini, total jumlah warga terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 363 orang. Perinciannya, 321 orang dinyatakan sembuh, 32 orang meninggal dunia, dan 10 orang masih dalam perawatan.
Sebelumnya, pasien positif COVID-19 di Kabupaten Pamekasan yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di daerah itu 11 orang. Semestinya dengan adanya dua orang pasien sembuh berkurang menjadi sembilan orang.
Namun, karena adanya tambahan pasien positif baru satu orang, maka pasien yang harus menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Pamekasan menjadi 10 orang.
Total jumlah warga Pamekasan yang suspek COVID-19 terdata 949 orang dengan perincian 23 orang dalam pengawasan, 866 orang selesai pengawasan, dan 60 orang lainnya meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020