Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengingatkan masyarakat agar mewaspadai fenomena La Lina yang bisa mengakibatkan perubahan cuaca peningkatan curah hujan yang cukup tinggi.
"Kami imbau masyarakat khususnya pengguna jalan atau bagi warga yang melintas di jalan raya pantura Situbondo, tetap waspada karena rawan terjadi pohon tumbang. Kemarin angin disertai hujan menyebakan pohon tumbang," ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Situbondo Gatot Trikorawan di Situbondo, Rabu.
Berdasarkan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena La Lina diprediksi bisa terjafi pada bulan Oktober 2020.
Ia mencontohkan, pada Selasa (27/10) sore kemarin hujan disertai angin mengakibatkan sebuah pohon berukuran besar tumbang ke jalan raya pantura yang menghubungkan Jawa-Bali, tepatnya di Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan.
Kendati tidak menimpa pengguna jalan yang melintas di lokasi itu, kata dia, akibat pohon jenis angsana yang tumbang menutup badan jalan tersebut, membuat arus lalu lintas macet total sekitar hampir satu jam, baik dari arah Surabaya maupun dari arah Banyuwangi.
"Alhamdulillah pohon tumbang tidak sampai menimpa kendaraan yang melintas. Oleh karena itu kami imbau agar masyarakat tetap waspada memasuki musim hujan tahun ini," ucapnya.
Gatot mengimbau kepada masyarakat yang tinggal berdekatan dengan pohon berukuran besar dan tinggi termasuk pohon yang sudah rapuh, agar memangkas pohon tersebut untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan pojon tumbang.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat nelayan juga lebih waspada saat bekerja ke tengah laut mencari tangkapan ikan, pada perubahan musim hujan tajun ini.
"Sejak hari Selasa (227/10) kemarin juga dilaporkan seorang nelayan hilang saat melaut karena mesin perahu mati. Namun kabar terbaru nelayan atas nama Pak Suparman warga Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, hari ini sudah ditemukan selamat di Perairan Laut Madura. Mesin perahu nelayan itu mati dan terbawa arus laut hingga sampai ke Madura," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kami imbau masyarakat khususnya pengguna jalan atau bagi warga yang melintas di jalan raya pantura Situbondo, tetap waspada karena rawan terjadi pohon tumbang. Kemarin angin disertai hujan menyebakan pohon tumbang," ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Situbondo Gatot Trikorawan di Situbondo, Rabu.
Berdasarkan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena La Lina diprediksi bisa terjafi pada bulan Oktober 2020.
Ia mencontohkan, pada Selasa (27/10) sore kemarin hujan disertai angin mengakibatkan sebuah pohon berukuran besar tumbang ke jalan raya pantura yang menghubungkan Jawa-Bali, tepatnya di Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan.
Kendati tidak menimpa pengguna jalan yang melintas di lokasi itu, kata dia, akibat pohon jenis angsana yang tumbang menutup badan jalan tersebut, membuat arus lalu lintas macet total sekitar hampir satu jam, baik dari arah Surabaya maupun dari arah Banyuwangi.
"Alhamdulillah pohon tumbang tidak sampai menimpa kendaraan yang melintas. Oleh karena itu kami imbau agar masyarakat tetap waspada memasuki musim hujan tahun ini," ucapnya.
Gatot mengimbau kepada masyarakat yang tinggal berdekatan dengan pohon berukuran besar dan tinggi termasuk pohon yang sudah rapuh, agar memangkas pohon tersebut untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan pojon tumbang.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat nelayan juga lebih waspada saat bekerja ke tengah laut mencari tangkapan ikan, pada perubahan musim hujan tajun ini.
"Sejak hari Selasa (227/10) kemarin juga dilaporkan seorang nelayan hilang saat melaut karena mesin perahu mati. Namun kabar terbaru nelayan atas nama Pak Suparman warga Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, hari ini sudah ditemukan selamat di Perairan Laut Madura. Mesin perahu nelayan itu mati dan terbawa arus laut hingga sampai ke Madura," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020