Bupati Abdullah Azwar Anas memaparkan berbagai inovasi Pemkab Banyuwangi, seperti program Smart Kampung, Mal Pelayanan Publik serta mengatasi kendala dalam melakukan eksekusi kebijakan di daerah.

Hal ini disampaikan Azwar Anas saat menjadi narasumber dalam diskusi panel daring, Selasa, tentang sistem manajemen nasional yang digelar Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) yang diikuti puluhan peserta, terdiri atas bupati/walikota, wakil bupati/wakil walikota serta ketua/wakil ketua DPRD yang tergabung dalam Program Pemantapan Pimpinan Daerah (P3DA) Angkatan XI 2020 Lemhannas.

"Sebenarnya yang dialami semua kepala daerah sama, terkait keterbatasan anggaran, keterbatasan SDM, hingga keterbatasan waktu. Untuk itu, setiap pemimpin harus membuat prioritas program yang harus dilakukan terlebih dahulu," kata Bupati Anas.

Selain itu, lanjut dia, berbagai hambatan harus segera dicarikan solusinya, seperti kendala georafis Banyuwangi yang menyebabkan jarak antardesa ke pusat kota yang memakan waktu, hal ini diatasi dengan program Smart Kampung.

"Saat ini seluruh desa sebanyak 189 desa di Banyuwangi telah dialiri fiber optik untuk membuka akses ke dunia luar. Desa sudah diberi sejumlah kewenangan untuk melakukan pengurusan surat administrasi warga. Ini sangat memudahkan warga, sehingga Smart Kampung bukan hanya smart teknologinya, tapi juga smart terkait layanan-layanan lainnya," tuturnya.

Mengenai kemiskinan, menurut Anas, ada beberapa strategi yang dikerjakan, dan Banyuwangi membuat peta digital untuk memetakan program apa saja yang sudah diterima warga, bahkan datanya sudah by name by address.

"Dari sini, program akan semakin tepat sasaran, dan kami bisa mengukur efektivitas program yang sudah dikerjakan," ucapnya.

Keteraturan Banyuwangi mengolah data digital ini sangat membantu daerah dalam proses penyaluran bantuan sosial di masa pandemi COVID-19 salah satunya.

Katanya, lewat program Smart Kampung pemkab bisa memetakan mana warga yang berhak namun belum mendapat bansos.

"Berkat program ini, Banyuwangi meraih penghargaan Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2020, kategori Smart Society berupa inovasi penggunaan TIK dalam penanganan dampak sosial COVID-19. Inovasi tersebut adalah Cek Bantuan Sosial (Bansos) dalam Penanganan COVID-19," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Tenaga Profesional Bidang Sistem Menejemen Nasional Lemhanas Marsda TNI (Purn) Yoyok Yekti Setiyono mengemukakan bahwa para peserta diharapkan bisa berbagi terkait berbagai prestasi yang berhasil diraih Banyuwangi raih. Katanya, Banyuwangi selalu menghadirkan beragam inovasi di daerahnya.

"Dan inovasi yang dilakukan Banyuwangi tidak hanya dilakukan di tataran atas, namun Bupati Anas berhasil menginternalisasi semangat inovasi di kalangan OPD, dan diikuti oleh pemangku kepentingan dan warganya," ujar Marsda TNI (Purn) Yoyok.

Ia menambahkan, dengan dihadirkannya Bupati Abdullah Azwar Anas menjadi narasumber di forum tersebut, para peserta bisa terinspirasi dengan inovasi-inovasi yang dilakukan Pemkab Banyuwangi. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020