Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membagikan bantuan benih tanaman pangan kepada sekitar 450 orang ibu rumah tangga dalam peringatan Hari Pangan Sedunia, Senin.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Arief Setyawan mengemukakan lewat program Family Farming atau pemanfaatan pekarangan rumah, pihaknya telah membagikan bantuan berupa benih padi, jagung dan sayuran kepada para ibu-ibu kelompok wanita tani, dan tercatat ada 450 ibu rumah tangga prasejahtera mendapatkan bantuan tersebut.

"Setiap penerima mendapatkan 1 kg benih padi, 2, 5 ons benih jagung dan 150 kantong polybag. Semua bibit tadi siap tanam, karena di bibitnya sudah kami campur dengan pupuk. Mereka kami minta menanam di area pekarangan rumahnya, harapannya bisa untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarganya," kata Arief saat penyerahan secara simbolis di Agrowisata Tamansuruh, Banyuwangi.

Pada hari ini, katanya, ada 50 wanita kelompok tani di sekitar Desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah, dan selanjutnya setiap Balai Penyuluh Pertanian (BPP) se-Banyuwangi akan menyerahkan bantuan yang sama kepada para kelompok wanita tani di wilayahnya.

"Selain benih, kami juga berikan polibag dan media tanam. Kami juga latih mereka secara berkala tentang bertanam di pekarangan rumah," ujarnya.

Menurut Arief, bantuan ini diprioritaskan untuk ibu-ibu kelompok wanita tani dari keluarga pra-sejahtera, yang harapanyya lewat aktivitas ini bisa membantu kecukupan makanan pokok warga pra-sejahtera.

"Mereka juga kami ajarkan cara bertanam di lahan terbatas, kalau butuh bibit tanaman lain kami siap bantu," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan membuat program pembudidayaan tanaman hias dengan melibatkan warga                    prasejahtera,dan nantinya akan dibantu bibit tanaman hias untuk dikembangkan.

"Tanaman hias ini ada manfaat ekonomisnya, kami harapkan bibit ini sebagai cikal bakal usaha mereka, sehingga bisa menambah pendapatan mereka," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi ujian kekuatan ekonomi, namun juga masalah pangan. Maka dari itu pemkab mendorong peran keluarga dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Lewat family farming, setiap keluarga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Selain itu, kualitas penanamannya juga terjaga. Para ibu kami harap dapat mengikuti langkah semcam ini. Banyak keuntungan ekonomis yang didapat keluarga, minimal kebutuhan dapur bisa dipenuhi sendiri, sehingga pengeluaran keluarga bisa lebih hemat," kata Anas. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020