Manajer Kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali-Suubandi, Dian Felani mengatakan jika perusakan puluhan alat peraga kampanye berupa baliho milik pasangan itu dinilai tidak mencerminkan perilaku politik warga asli Sidoarjo yang santun dan beretika.
 
"Setahu saya, warga Sidoarjo selama ini selalu santun dalam berpolitik. Jadi perilaku perusakan ini tidak mencerminkan perilaku politik khas warga Sidoarjo," ujarnya di Sidoarjo, Rabu.
 
Dia mengatakan, kejadian perusakan alat peraga kampanye seperti ini akan menjadi preseden buruk bagi dunia perpolitikan di Sidoarjo di masa mendatang. 
 
"Seperti diketahui, perusakan baliho pasangan Gus Muhdlor-Subandi dilakukan di banyak lokasi dalam waktu yang hampir bersamaan sehingga kami menduga kejadian ini dilakukan secara terorganisir. Ini sangat berbahaya bagi pendidikan perpolitikan di Sidoarjo yang selama ini dikenal santun dan menghindari cara-cara kotor seperti ini," katanya.
 
Dian menambahkan, cara-cara politik kotor seperti ini, sebenarnya sudah tidak banyak dipakai di dunia modern. Adu visi-misi dan program harusnya lebih banyak diaplikasikan dalam setiap gelaran kampanye agar masyarakat calon pemilih bisa mendapat gambaran yang baik mengenai bagaimana pembangunan suatu daerah kedepan.  
 
"Kami mengutuk keras cara-cara kampanye seperti ini, namun kami tidak akan membalas, sesuai instruksi dari Gus Muhdlor dan Pak Subandi yang dengan tegas melarang tim pemenangan maupun simpatisan dan relawan untuk melakukan perusakan seperti itu,” tutur Dian yang merupakan Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sidoarjo ini.  
 
Sebelumnya, puluhan baliho pasangan Gus Muhdlor-Subandi ditemukan dalam keadaan rusak seperti disobek dengan benda tajam, dilubangi pada bagian foto hingga dirobohkan. Baliho yang rusak ditemukan tersebar di banyak lokasi seperti di Jalan by pass Juanda, Sedati, Krian, dan beberapa wilayah lain.
 
Sementara itu, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo Kelana Aprilianto-Dwi Astutik mengatakan perlu kolaborasi dan peran banyak pihak untuk membangun Kabupaten Sidoarjo, salah satunya adalah peran media sebagai kontrol sosial. 
 
"Dengan ngopi bareng dan ngobrol santai, kami berharap terjalin hubungan yang baik antara Kelana-Dwi Astutik dengan rekan jurnalis Sidoarjo. Tujuanya agar tidak ada komunikasi yang tersumbat," kata Kelana Aprilianto saat bertemu media di posko pemenangan.
 
Pria yang akrab disapa Mas Kelana ini menjelaskan jika dirinya bersama Dwi Astutik terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo. Ngopi bareng dan ngobrol bareng jurnalis akan dilakukan secara periodik.
 
"Ngopi dan ngobrol bareng jurnalis Sidoarjo akan kami gelar secara periodik, untuk mendapatkan masukan dan usulan bagaimana membangun Sidoarjo ke depan dari jurnalis sebagai kontrol sosial ini,” jelasnya.
 
Di Sidoarjo terdapat tiga pasangan peserta pemilihan kepala daerah masing-masing Bambang Haryo-Taufiqulbar, Ahmad Muhdlor Ali-Subandi dan Kelana Aprilianto-Dwi Astutik. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020