Seorang dokter di Kabupaten Banyuwangi yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona (COVID-19) meninggal dunia setelah mengalami gejala batuk, sesak nafas, hingga mual dan muntah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono di Banyuwangi, Selasa, mengemukakan bahwa dokter yang meninggal tersebut selama ini bertugas di salah satu klinik kesehatan di Banyuwangi.

"Memang ada riwayat kontak dengan pasien terkonfirmasi COVID-19 sebelumnya. Pasien mengalami gejala seperti demam, batuk, sesak nafas, sakit kepala hingga mual/muntah. Juga ada pneumonia," kata Rio (sapaan akrabnya).

Ia menceritakan, setelah mengalami gejala COVID-19, dokter tersebut mendatangi salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Banyuwangi dan dilakukan penanganan, dengan hasil tes usapnya terkonfirmasi positif.

"Kondisi pasien diperberat karena almarhum juga tergolong obesitas," tuturnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya sang dokter itu.

"Kami semua berduka atas wafatnya beliau. Ini adalah kehilangan yang besar, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga bagi Banyuwangi," tuturnya.

Menurut Bupati Anas, dokter, perawat dan insan tenaga kesehatan selama ini telah berperan besar dalam menangani pandemi COVID-19, mulai secara promotif, preventif hingga kuratif.

"Mari terus terapkan protokol kesehatan agar pandemi COVID-19 ini bisa kita lewati bersama-sama dengan baik," katanya.

Azwar Anas kembali mengingatkan kepada seluruh warga bahwa penularan penyakit ini masih terjadi di masyarakat. Katanya, ia masih melihat bahwa dampak ini tidak hanya kepada kelompok masyarakat saja, namun tenaga kesehatan juga banyak terdampak oleh penyakit tersebut.

"Kami lihat bahwa penularan masih terjadi, dengan kepatuhan kita terhadap segala peraturan pemerintah terkait pengendalian COVID-19, maka angka ini bisa kita tekan, bisa kita turunkan," katanya.

Data diperoleh, hingga Selasa (13/10), di Banyuwangi tercatat 1.526 kasus COVID-19 dengan angka kesembuhan mencapai 1.203 orang atau hampir 79 persen dan untuk kasus meninggal sebanyak 121 orang.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020