Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, mencairkan dana sebesar Rp261 juta untuk 27 kelurahan di wilayah setempat sebagai upaya pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19.

"Tiap kelurahan sudah memiliki dana kelurahan sebesar Rp350 juta untuk pencegahan penyebaran COVID-19. Ini kita tambah Rp261 juta untuk peningkatan ekonominya. Dana tersebut mulai dicairkan dalam bulan ini," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Sabtu.

Ia menjelaskan, dana kelurahan sebesar Rp350 juta memang banyak yang digunakan untuk penanganan COVID-19. Seperti pengadaan alat penyemprot disinfektan, "thermogun" atau alat pengukur suhu tubuh digital, penyediaan tempat cuci tangan, hingga bantuan-bantuan lain.

Sedangkan dana sebesar Rp261 juta tiap kelurahan tersebut akan digunakan untuk pemulihan ekonomi yang juga penting dilakukan sebagai dampak dari pandemi.

Adapun dana tersebut berasal dari Dana Insentif Daerah (DID) pemerintah pusat, yang untuk Kota Madiun alokasinya di tahun ini mencapai Rp14,9 miliar. DID diperoleh karena Kota Madiun dinilai cukup baik dalam penanganan COVID-19.

Pihaknya ingin anggaran tersebut digunakan untuk mengangkat potensi UMKM dan ekonomi tiap kelurahan yang nantinya akan terintegrasi karena akan dilewati jalur sepeda wisata.

"Saya ingin dana ini untuk "ngegas" ekonomi. Seperti perbaikan lapak UMKM, jalur sepeda, perbaikan taman, dan lain sebagainya. Titik-titik ekonomi baru di tiap kelurahan ini akan kita koneksikan satu sama lainnya melalui jalur sepeda wisata," kata Maidi.

Karenanya, Wali Kota berharap pelaku UMKM juga bersiap dari sekarang. Produknya dikemas menarik dan kualitasnya dijaga.

"Dengan demikian, kita geliatkan perekonomian di tingkat kelurahan. Masyarakat yang punya produk disiapkan dari sekarang. Sehingga pencegahan dan pemulihan ekonomi saat pandemi dapat berjalan," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020