Kepala Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur Dadang Hardiwan mengatakan tahun 2020 merupakan tahun dengan jumlah wisatawan mancanegara terendah berkunjung ke Jatim dalam kurun tiga tahun terakhir karena dampak pandemi COVID-19 yang luar biasa.

"Pariwisata memang merupakan salah satu sektor paling terdampak, karena larangan orang asing masuk wilayah Indonesia yang diterapkan mulai April 2020 dan mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, khususnya ke Jawa Timur," kata Dadang dalam jumpa pers virtual di Surabaya, Kamis.

Ia mengatakan pada tahun ini jumlah wisman lebih rendah dibandingkan tahun 2019, yaitu dari 161.216 orang menjadi 34.751 orang pada 2020

Sedangkan Januari-Agustus 2018 jumlah wisman tercatat 213.155 orang, artinya jumlah wisman periode Januari-Agustus 2020 juga masih lebih rendah.

"Hal ini perlu menjadi perhatian pihak terkait agar jumlah wisman di periode berikutnya kembali meningkat," katanya.

Untuk bulan Agustus 2020, wisman yang masuk ke Jawa Timur mayoritas adalah warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri, yaitu sebanyak 22 orang.

Jumlah tersebut mencakup 91,67 persen dari total kunjungan wisman ke Jawa Timur pada Agustus 2020, sedangkan dua wisman lainnya merupakan warga negara Malaysia dan Brunei Darussalam.

"Secara kumulatif, jumlah wisman ke Jawa Timur selama periode Januari-Agustus 2020 dibanding periode sama tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 78,44 persen," katanya.

Ke depan, ia berhadap ketika kondisi sudah normal dengan tatanan yang baru, diperlukan upaya yang cukup berat untuk memulihkan kondisi pariwisata, khususnya kunjungan wisman ke Jawa Timur.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020