Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melengkapi sarana prasarana destinasi wisata di kawasan Glenbaru (Glenmore-Kalibaru) dengan membuat Amfiteater Osing yang harapannya menjadi panggung pengembangan seni budaya wilayah selatan Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengemukakan sarana pertunjukan ini bisa dimanfaatkan generasi muda untuk menampilkan kesenian budaya setempat. Dengan maksud agar ada turunan atraksi budaya yang ditampilkan para seniman di sejumlah destinasi, terlebih kawasan Banyuwangi selatan mempunyai kultur yang berbeda dengan kawasan Banyuwangi lain.
"Kesenian berbasis komunitas setempat bisa ditumbuhkembangkan di amfiteater ini, sehingga orang mendapatkan pengalaman melihat budaya Banyuwangi yang variatif," kata Bupati Anas di Banyuwangi, Minggu.
Gelanggang terbuka ini berdiri di tengah perkebunan kakao milik PT Perkebunan Nusantara XII, Doesoen Kakao, Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Lokasinya berada di kawasan perkebunan coklat, panggung teater alam terbuka ini bermaterial bambu dan berlatarkan omprog gandrung.
Azwar Anas optimistis perkembangan destinasi ini dan ke depan pariwisata yang diincar turis adalah wisata terbuka karena sangat memungkinkan dilakukannya protokol kesehatan COVID-19 yang tepat.
"Ini adalah outdoor tourism dan ini akan memjadi primadona ke depan," ucapnya.
Ia juga meyakini destinasi di kawasan Glenmore akan berkembang pesat setelah tersambungnya jalur lintas selatan (JLS) Banyuwangi-Jember yang saat ini dalam tahap pembangunan.
"Harapan saya, ini bisa menjadi bagian sentrum kegiatan perkebunan untuk melatih sektor kreatif yang ada di wilayah Banyuwangi bagian selatan dan barat," ujarnya.
Manajer Kebun Kendenglembu PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Benny Hendricrianto mengatakan bangunan ini merupakan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) dari Bank Mandiri sebagai wujud BUMN mendukung pengembangan pariwisata daerah.
Amfiteater Osing itu, kata Benny, akan dikelola langsung kelompok sadar wisata atau Pokdarwis Pagar Gunung. "Kami berharap ini bisa menjadi multiplier effect bagi peningkatan ekonomi warga di sekitar sini," ujarnya.
Benny menyampaikan terima kasih kepada pemkab yang selama ini telah mendorong dan berkolaborasi dengan PTPN XII mendirikan destinasi wisata Doesoen Kakao. Berkat terobosan ini, masyarakat Banyuwangi saat ini dapat menikmati coklat olahan dari daerah sendiri berbahan dasar jenis kakao terbaik dunia.
"Yang dulunya hanya bisa menikmati olahan coklat dari brand-brand top, namun sekarang kita bisa menikmati produk coklat olahan dari Banyuwangi sendiri," katanya.
Kebun Kendenglembu merupakan salah satu kebun penghasil kakao atau coklat yang sebagian besar di ekspor ke berbagai negara di Eropa. Di kebun seluas sekitar seribu hektare ini dapat ditemukan jenis kakao edel yang memiliki kualitas terbaik di dunia dan sudah diekspor ke Eropa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengemukakan sarana pertunjukan ini bisa dimanfaatkan generasi muda untuk menampilkan kesenian budaya setempat. Dengan maksud agar ada turunan atraksi budaya yang ditampilkan para seniman di sejumlah destinasi, terlebih kawasan Banyuwangi selatan mempunyai kultur yang berbeda dengan kawasan Banyuwangi lain.
"Kesenian berbasis komunitas setempat bisa ditumbuhkembangkan di amfiteater ini, sehingga orang mendapatkan pengalaman melihat budaya Banyuwangi yang variatif," kata Bupati Anas di Banyuwangi, Minggu.
Gelanggang terbuka ini berdiri di tengah perkebunan kakao milik PT Perkebunan Nusantara XII, Doesoen Kakao, Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Lokasinya berada di kawasan perkebunan coklat, panggung teater alam terbuka ini bermaterial bambu dan berlatarkan omprog gandrung.
Azwar Anas optimistis perkembangan destinasi ini dan ke depan pariwisata yang diincar turis adalah wisata terbuka karena sangat memungkinkan dilakukannya protokol kesehatan COVID-19 yang tepat.
"Ini adalah outdoor tourism dan ini akan memjadi primadona ke depan," ucapnya.
Ia juga meyakini destinasi di kawasan Glenmore akan berkembang pesat setelah tersambungnya jalur lintas selatan (JLS) Banyuwangi-Jember yang saat ini dalam tahap pembangunan.
"Harapan saya, ini bisa menjadi bagian sentrum kegiatan perkebunan untuk melatih sektor kreatif yang ada di wilayah Banyuwangi bagian selatan dan barat," ujarnya.
Manajer Kebun Kendenglembu PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Benny Hendricrianto mengatakan bangunan ini merupakan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) dari Bank Mandiri sebagai wujud BUMN mendukung pengembangan pariwisata daerah.
Amfiteater Osing itu, kata Benny, akan dikelola langsung kelompok sadar wisata atau Pokdarwis Pagar Gunung. "Kami berharap ini bisa menjadi multiplier effect bagi peningkatan ekonomi warga di sekitar sini," ujarnya.
Benny menyampaikan terima kasih kepada pemkab yang selama ini telah mendorong dan berkolaborasi dengan PTPN XII mendirikan destinasi wisata Doesoen Kakao. Berkat terobosan ini, masyarakat Banyuwangi saat ini dapat menikmati coklat olahan dari daerah sendiri berbahan dasar jenis kakao terbaik dunia.
"Yang dulunya hanya bisa menikmati olahan coklat dari brand-brand top, namun sekarang kita bisa menikmati produk coklat olahan dari Banyuwangi sendiri," katanya.
Kebun Kendenglembu merupakan salah satu kebun penghasil kakao atau coklat yang sebagian besar di ekspor ke berbagai negara di Eropa. Di kebun seluas sekitar seribu hektare ini dapat ditemukan jenis kakao edel yang memiliki kualitas terbaik di dunia dan sudah diekspor ke Eropa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020