Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan penyemprotan cairan disinfektan di area Pasar Setonobetek serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri menyusul temuan warga positif COVID-19.
"Kami semprot tempat tinggal yang bersangkutan. Di Pasar Setonobetek Kediri ada satu yang positif, jadi di blok D ditutup selama 14 hari," kata Kepala BPBD Kota Kediri Syamsul Bahri di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan petugas melakukan penyemprotan terutama di area blok D Pasar Setonobetek Kediri. Penyemprotan akan dilakukan rutin setiap dua hari sekali menggunakan cairan disinfektan. Selain itu, di blok tersebut juga ditutup sementara.
Untuk area pasar lainnya, Syamsul mengatakan tidak masalah warga berjualan, namun harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dengan selalu mengenakan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak. Diharapkan, kasus COVID-19 bisa ditekan seminimal mungkin.
Sedangkan untuk kantor DPMPTSP Kota Kediri juga dilakukan penyemprotan cairan disinfektan setelah ada pegawai yang diketahui terinfeksi COVID-19 dari hasil uji swab tim medis.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Kediri telah mengadakan rapid test secara massal untuk seluruh pegawai yang ada di lingkungan Balai Kota Kediri, pada Jumat (11/9) dan Senin (14/9) mulai pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19.
Untuk sementara, aktivitas layanan secara offline ditutup sementara mulai Senin (21/9) dan kembali dibuka pada Senin (28/9). Sementara, layanan dilakukan secara daring lewat OSS (oss.go.id) dan KSWI (kswi.kedirikota.go.id).
"Kalau di DPMPTSP sudah disterilisasi. Yang penting tiga tidak digunakan dulu, setelah kami semprot cairan disinfektan," ujar dia.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga menegaskan, pemerintah kota sangat konsisen dalam upaya menangani COVID-19 dan dampaknya. Salah satunya dilakukan tracing jika ada indikasi warga yang dinyatakan positif COVID-19.
"Kami ada penanganan khusus, apabila ada temuan. Tracing contohnya di PD Pasar, DPMPTSP. Kantor itu ditutup sementara untuk sterilisasi, supaya penyebabnya bisa kami tekan seminimal mungkin," ujar dia.
Sementara itu, aktivitas penyemprotan cairan disinfektan dilakukan petugas di area Pasar Setonobetek, Kota Kediri, dilakukan terutama di area blok D. Namun, untuk pedagang lainnya juga tetap beraktivitas seperti biasanya.
"Yang ditutup hanya blok D, kalau saya juga tetap berjualan baju," kata Margono, salah seorang pedagang di area depan pasar tersebut.
Di Kota Kediri, data COVID-19, per Rabu (23/9) mencapai 182 orang. Dari jumlah itu, 14 orang masih dipantau, 23 orang masih dipantau, 135 orang sudah sembuh, dan 10 orang lainnya telah meninggal dunia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kami semprot tempat tinggal yang bersangkutan. Di Pasar Setonobetek Kediri ada satu yang positif, jadi di blok D ditutup selama 14 hari," kata Kepala BPBD Kota Kediri Syamsul Bahri di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan petugas melakukan penyemprotan terutama di area blok D Pasar Setonobetek Kediri. Penyemprotan akan dilakukan rutin setiap dua hari sekali menggunakan cairan disinfektan. Selain itu, di blok tersebut juga ditutup sementara.
Untuk area pasar lainnya, Syamsul mengatakan tidak masalah warga berjualan, namun harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dengan selalu mengenakan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak. Diharapkan, kasus COVID-19 bisa ditekan seminimal mungkin.
Sedangkan untuk kantor DPMPTSP Kota Kediri juga dilakukan penyemprotan cairan disinfektan setelah ada pegawai yang diketahui terinfeksi COVID-19 dari hasil uji swab tim medis.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Kediri telah mengadakan rapid test secara massal untuk seluruh pegawai yang ada di lingkungan Balai Kota Kediri, pada Jumat (11/9) dan Senin (14/9) mulai pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19.
Untuk sementara, aktivitas layanan secara offline ditutup sementara mulai Senin (21/9) dan kembali dibuka pada Senin (28/9). Sementara, layanan dilakukan secara daring lewat OSS (oss.go.id) dan KSWI (kswi.kedirikota.go.id).
"Kalau di DPMPTSP sudah disterilisasi. Yang penting tiga tidak digunakan dulu, setelah kami semprot cairan disinfektan," ujar dia.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga menegaskan, pemerintah kota sangat konsisen dalam upaya menangani COVID-19 dan dampaknya. Salah satunya dilakukan tracing jika ada indikasi warga yang dinyatakan positif COVID-19.
"Kami ada penanganan khusus, apabila ada temuan. Tracing contohnya di PD Pasar, DPMPTSP. Kantor itu ditutup sementara untuk sterilisasi, supaya penyebabnya bisa kami tekan seminimal mungkin," ujar dia.
Sementara itu, aktivitas penyemprotan cairan disinfektan dilakukan petugas di area Pasar Setonobetek, Kota Kediri, dilakukan terutama di area blok D. Namun, untuk pedagang lainnya juga tetap beraktivitas seperti biasanya.
"Yang ditutup hanya blok D, kalau saya juga tetap berjualan baju," kata Margono, salah seorang pedagang di area depan pasar tersebut.
Di Kota Kediri, data COVID-19, per Rabu (23/9) mencapai 182 orang. Dari jumlah itu, 14 orang masih dipantau, 23 orang masih dipantau, 135 orang sudah sembuh, dan 10 orang lainnya telah meninggal dunia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020