Sejumlah ruang isolasi perawatan pasien di rumah sakit maupun selter penampungan pasien COVID-19 tanpa gejala yang disediakan Pemkab Ponorogo, Jawa Timur, dalam kondisi penuh, bahkan sudah melampaui kapasitas.

"Kasus terus meningkat dalam dua pekan terakhir. Situasi ini harus diantisipasi dengan meningkatkan peran satgas desa," kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni dalam siaran persnya dari Ponorogo, Rabu.

Baca juga: Sembilan orang staf Sekretariat DPRD Ponorogo positif COVID-19

Dalam kurun dua pekan ini, jumlah penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 75 orang, dua orang di antaranya meninggal dunia sehingga total kematian akibat COVID-19 sejak Maret hingga saat ini sebanyak 13 orang.

Sementara jumlah kasus positif secara akumulatif tercatat 385 orang, dengan 288 orang di antaranya sembuh.

Masih ada 84 orang sampai saat ini menjalani isolasi, baik di ruang perawatan rumah sakit yang ditunjuk menangani kasus COVID-19 maupun di selter atau penampungan sementara pasien COVID-19 berstatus tanpa gejala.

"Saat ini kasus COVID-19 di Indonesia telah melampaui angka 200 ribu. Indonesia berada di peringkat 23 kasus terbanyak di dunia. Begitu juga di Ponorogo, nampaknya kasus COVID-19 masih mengalami peningkatan," katanya.

Baca juga: Belasan warga Ponorogo tertular COVID-19
Baca juga: Ponorogo laporkan tambahan 30 kasus baru COVID-19 dalam sepekan

Lebih lanjut, Ipong menyatakan bahwa kondisi fasilitas perawatan pasien COVID-19 di Ponorogo mulai kewalahan.

Kasus yang terus melonjak dan banyaknya pasien yang harus menjalani perawatan membuat RSUD dr Hardjono yang ditunjuk sebagai rumah sakit penanggulangan COVID-19 di daerah itu, pasiennya melampaui kapasitas tampung.

Hal ini juga dipicu banyaknya kasus suspek dan probable yang juga membutuhkan perawatan khusus di ruang isolasi.

Begitupun dengan selter COVID-19 yang ada di Jalan Trunojoyo, Kota Ponorogo juga terisi penuh pasien konfirmasi SARS-CoV-2.

"Dengan ini saya harapkan mulai saat ini peran Satgas Desa untuk kembali ditingkatkan. Ruang-ruang isolasi yang ada di desa untuk kembali diaktifkan sehingga pasien-pasien yang tanpa gejala atau dengan gejala ringan bisa diisolasi di isolasi desa dan yang di rumah sakit bisa lebih optimal untuk merawat pasien dengan gejala sedang atau berat," kata Bupati Ipong.

Ia tidak lupa mengingatkan bahwa penanganan COVID-19 merupakan tanggung jawab bersama.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020