Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyepakati pelaksanaan operasi yustisi akan dilakukan secara masif hingga ke level desa sebagai upaya pendisiplinan terhadap protokol kesehatan, utamanya penggunaan masker.
Bupati Banyuwangi Abdulah Azwar Anas mengemukakan telah rapat koordinasi bersama kapolresta, Dandim 0825, Danlanal Banyuwangi, ketua pengadilan negeri, dan Kajari membahas penegakan disiplin kembali warga pada protokol kesehatan COVID-19.
"Kami sepakat akan ada upaya yang lebih sistematis, selain penindakan juga edukasi masif ke warga. Pelaksanaannya nanti akan menyebar hingga ke tingkat desa," ujar Bupati Anas di Banyuwangi, Sabtu.
Ia menegaskan bahwa penegakan disiplin protokol kesehatan akan dilakukan layaknya awal pandemi masuk ke Banyuwangi, mengingat kasus COVID-19 terus meningkat di Banyuwangi.
Operasi yustisi akan menyasar pada kepatuhan penggunaan masker, serta bagi warga yang menggunakan masker tidak benar juga akan diingatkan petugas.
"Operasinya nanti tidak hanya di jalanan, namun petugas gabungan juga akan menyasar tempat kerumunan warga. Warga perlu diingatkan kembali untuk jaga jarak. Karena masker dan jaga jarak fisik kunci memutus penyebaran COVID-19," ucapnya.
Menurut Anas, operasi yustisi juga diprioritaskan di wilayah yang tingkat temuan kasus COVID-19 relatif tinggi agar klaster di titik tertentu dapat segera ditekan dan tidak menyebar lebih luas.
Ia menambahkan operasi ini bukan berarti penghentian ekonomi warga, tapi sebagai upaya untuk mengingatkan warga bahwa aktivitas ekonomi yang berjalan harus diiringi pada kepatuhan protokol kesehatan.
"Kafe, restoran yang bisa mengatur pengunjungnya bermasker dengan baik, menjaga jarak dan memfasilitasi tempat cuci tangan, kami izinkan jalan. Harapan kami semua, ekonomi tetap jalan, namun orang patuh pada aturan kesehatan COVID-19. Selain itu, dengan tingkat kesembuhan di Banyuwangi yang tinggi, kami optimistis status Banyuwangi kembali turun ke zona oranye," tuturnya.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin mengatakan operasi yustisi akan terus digelar secara serentak serta lebih masif, dan polisi juga akan menggunakan armada pemburu untuk mendisiplinkan masyarakat yang tidak memakai masker.
"Sudah empat hari operasi kami lakukan, dan terus akan berlanjut. Ini sesuai instruksi bahwa operasi ini akan dilaksanakan selama 14 hari. Kami juga menyasar tempat berkumpulnya orang yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Bupati Banyuwangi Abdulah Azwar Anas mengemukakan telah rapat koordinasi bersama kapolresta, Dandim 0825, Danlanal Banyuwangi, ketua pengadilan negeri, dan Kajari membahas penegakan disiplin kembali warga pada protokol kesehatan COVID-19.
"Kami sepakat akan ada upaya yang lebih sistematis, selain penindakan juga edukasi masif ke warga. Pelaksanaannya nanti akan menyebar hingga ke tingkat desa," ujar Bupati Anas di Banyuwangi, Sabtu.
Ia menegaskan bahwa penegakan disiplin protokol kesehatan akan dilakukan layaknya awal pandemi masuk ke Banyuwangi, mengingat kasus COVID-19 terus meningkat di Banyuwangi.
Operasi yustisi akan menyasar pada kepatuhan penggunaan masker, serta bagi warga yang menggunakan masker tidak benar juga akan diingatkan petugas.
"Operasinya nanti tidak hanya di jalanan, namun petugas gabungan juga akan menyasar tempat kerumunan warga. Warga perlu diingatkan kembali untuk jaga jarak. Karena masker dan jaga jarak fisik kunci memutus penyebaran COVID-19," ucapnya.
Menurut Anas, operasi yustisi juga diprioritaskan di wilayah yang tingkat temuan kasus COVID-19 relatif tinggi agar klaster di titik tertentu dapat segera ditekan dan tidak menyebar lebih luas.
Ia menambahkan operasi ini bukan berarti penghentian ekonomi warga, tapi sebagai upaya untuk mengingatkan warga bahwa aktivitas ekonomi yang berjalan harus diiringi pada kepatuhan protokol kesehatan.
"Kafe, restoran yang bisa mengatur pengunjungnya bermasker dengan baik, menjaga jarak dan memfasilitasi tempat cuci tangan, kami izinkan jalan. Harapan kami semua, ekonomi tetap jalan, namun orang patuh pada aturan kesehatan COVID-19. Selain itu, dengan tingkat kesembuhan di Banyuwangi yang tinggi, kami optimistis status Banyuwangi kembali turun ke zona oranye," tuturnya.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin mengatakan operasi yustisi akan terus digelar secara serentak serta lebih masif, dan polisi juga akan menggunakan armada pemburu untuk mendisiplinkan masyarakat yang tidak memakai masker.
"Sudah empat hari operasi kami lakukan, dan terus akan berlanjut. Ini sesuai instruksi bahwa operasi ini akan dilaksanakan selama 14 hari. Kami juga menyasar tempat berkumpulnya orang yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020