Puskesmas Pajarakan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menutup semua pelayanan untuk sementara waktu selama sepekan sejak Jumat (11/9) karena ada tenaga kesehatan di puskesmas setempat yang terpapar virus corona.

"Penutupan ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama sehingga perlu sterilisasi dan disinfeksi sehubungan dengan adanya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19," kata Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica di Probolinggo, Sabtu.

Menurut dia, semua pelayanan ditutup kecuali pelayanan rawat jalan dan penutupan akan dilakukan selama seminggu ke depan sehingga pelayanan UGD, rawat inap, dan persalinan di Puskesmas Pajarakan dialihkan ke puskesmas terdekat.

"Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo telah melakukan upaya pelacakan secara luas dan mendalam serta pemeriksaan tes usap kepada seluruh karyawan di Puskesmas Pajarakan yang berjumlah 60 orang," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa pelacakan dan pemeriksaan tes usap juga terhadap kontak erat keluarga dari tenaga kesehatan positif tersebut. Setelah semua hasil tes usap dari karyawan Puskesmas Pajarakan dinyatakan negatif, pelayanan akan dibuka kembali.

"Tenaga kesehatan yang positif COVID-19 itu diduga tertular dari keluarganya yang sebelumnya terkonfirmasi positif saat ini dalam keadaan sehat," katanya.

Tenaga kesehatan di Puskesmas Pajarakan yang positif terpapar virus corona sudah diisolasi di rumah sehat karena termasuk orang terkonfirmasi asimtomatis (tanpa gejala).

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo hingga Sabtu malam tercatat jumlah pasien yang terkonfirmasi positif sebanyak 629 orang dengan keterangan 138 warga masih dirawat dan menjalani isolasi, sebanyak 459 kasus sembuh, dan 32 kasus meninggal dunia.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020