Kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hingga kini dirasa memberikan dampak besar bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Sebut saja Nasiruddin, salah seorang peserta dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) ini menjadi bukti bagaimana program besutan BPJS Kesehatan ini benar-benar memberikan manfaat.

Pengalamannya saat menjalani operasi Lipoma 2 tahun silam jadi pengalaman tersendiri lantaran kemudahan yang ia dapat.

"Pernah sekali menggunakan (JKN-KIS), dan saat itu langsung dipakai operasi karena ada benjolan. Alhamdulillah, operasinya berjalan lancar. Saya ingat betul pelayanannya (ruma sakit) baik dan gak merasakan perbedaan dengan pasien umum," ungkap pria 45 tahun ini.

Sebelum diputuskan operasi oleh dokter, awalnya ia hanya merasakan benjolan di sekitaran perut. Lantaran khawatir, Nasiruddin memutuskan untuk segera membawanya ke dokter.

Usai menjalani pemeriksaan, dokter menyarankan untuk segera dilakukan operasi lantaran bejolannya yang semakin membesar.

"Operasinya dulu di RSUD Tongas. Saya dirawat sekitar 3-4 harian di sana. Sebenarnya gak merasakan sakit, cuma memang khawatir dengan kondisi perut akhirnya saya beranikan operasi. Dokter memang sempat berpesan kalau telat dioperasi bisa menimbulkan rasa sakit karena menekan saraf di sekitarnya," katanya.

Usai melakukan operasi tersebut, Nasiruddin masih harus menjalani kontrol hingga sebulan ke depan. Ia mengungkapkan jika layanan ini masih gratis lantaran tertanggung oleh BPJS Kesehatan.

Baginya, program JKN-KIS tak ubahnya sebagai pahlawan masa kini yang hadir untuk menciptakan ketenangan saat penyakit datang.

Lebih lanjut, ia mengapresiasi pelayanan yang diberikan oleh RSUD Tongas saat itu.

Menurutnya, semua perawat hingga dokter yang bertugas sangatlah cekatan dan ramah. Ia turut lega lantaran di akhir operasi tak ada biaya yang diminta.

Ruang perawatan tempat dia dirawat pun juga sesuai dengan hak kelasnya dan berharap kebaikan program JKN-KIS ini terus berlanjut sampai kapan pun.

Dirinya menilai jika program ini akan jadi poros perbaikan kualitas fasilitas kesehatan di masa mendatang.

"Sekarang kalau gak punya persiapan sudah pasti bingung kalau ternyata biaya pengobatannya mahal. Jadi ada program seperti ini bisa membantu sekali. Hitung-hitung kita sedekah kalau ternyata sembuh. Semoga programnya jalan terus dan semakin membaik ke depannya," pungkas pria asli Mojokerto ini. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020