Memiliki aplikasi Mobile JKN dari BPJS Kesehatan bakal mendapatkan kemudahan.

Hanya melalui telepon genggam saat masyarakat lupa membawa kartu Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) kartu elekronik di dalam kanal Mobile JKN dapat mewakili kartu fisik peserta BPJS Kesehatan dan langsung mendapatkan pelayanan serta meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai informasi terbaru perihal program ini.

Seperti disampaikan oleh Muhajiratul selaku peserta JKN-KIS segmen Peserta Penerima Upah (PPU), ketika ia menjalani persalinan di RSIA Amanah sekitar akhir tahun 2019.

"Saat itu keadaan urgent saya lupa membawa kartu BPJS Kesehatan, saya pakai Kartu elektronik kepesertaan dalam aplikasi Mobile JKN dan diterima oleh pihak administrasi di rumah sakit," katanya.

Sambung Ira, nama panggilan akrabnya, sedikit menceritakan pengalaman proses pertama melahirkan tak semulus yang didambakan sebagian besar wanita.

Waktu itu dia harus mengalami persalinan segera karena air ketuban pecah dini dipicu faktor kelelahan. Ira harus dilarikan ke UGD Rumah sakit Amanah saat  usia kehamilannya baru memasuki  35-36 minggu (8 bulan).

Adanya kendala medis tersebut, dirinya harus menjalani operasi caesar segera sedang usia kehamilannya belum cukup bulan dan tergolong prematur.

"Proses persalinan itu karena tindakan operasi saya dirawat selama empat hari, anak saya lahir dengan berat 3,1 kilogram Alhamdulillah tergolong normal. Namun, dikarenakan saat lahir itu bayi saya hanya menangis ketika diangkat saja dan kemudian tidak menangis lagi, bayi sayalah yang menjalani perawatan lebih intensif," ujar Ira.

Sejak awal dirawat, Ira yang beralamatkan di Jalan KH. Hasyim Ashari Mayangan Kota Probolinggo ini menegaskan untuk memilih naik kelas kepesertaan dari kelas 2 ke kelas 1 karena alasan kenyamanannya saat itu.

"Emm.. kalau disinggung masalah biaya yaa, hanya saya yang dikenai selisih biaya karena kenaikan kelas rawat tapi menurut saya lumayan ringan bayarnya untuk perawatan bayi  tidak ada selisih. Coba saja kalau tidak ada JKN, terkait biaya dan alatnya saja di ruang NICU kalau tidak pakai BPJS (kesehatan) bayarnya sehari bisa mencapai dua jutaan," beber Ira sambil tersenyum.

Kemudian tidak berhenti sampai di situ lanjutnya, setelah dibawa pulang bayinya mengalami kuning dan akhirnya dibawa periksa kembali sekaligus kontrol jahitan paskaoperasi.

Lagi-lagi, Ira terbantu dengan fitur antrian online yang ada di Mobile JKN. Melalui antrean online, Ira mendapatkan nomer antrian sesuai waktu yang dia inginkan.

Dirinya tak perlu lagi menunggu lama hingga berjam – jam untuk mendapat nomor antrean di poli rumah sakit. Berkat BPJS kesehatan dengan Mobile JKNnya kata Ira, semuanya diperlancar dan sangat mudah.

Ira mengaku puas secara keseluruhan terhadap pelayanan di RS saat melahirkan dan proses perawatan sang bayi. Dalam hal dilayani, antara pasien dan kemudahan dari Mobile JKN benar-benar ia dapatkan.
 
"Semuanya tak perlu repot lagi harus foto copy berkas kesana kemari. Pelayanan JKN-KIS cepat, tanggap dan akurat. Cepat menurut saya sudah ada Mobile JKN, antrian online bisa kita dapatkan dari aplikasi tersebut. Tanggap adalah kecepatan tenaga medis, pelayanannya dan bersahabat. Tidak membedakan status pasien baik itu peseta BPJS Kesehatan atau umum. Dan akurat, yakni persis segala bentuk perlakuan mulai awal sampai akhir proses rawat inap. Akurasi pelayanan baik tindakan medis maupun saran dan konsultasi dokter sangat membantu proses kesembuhan saya," katanya.

Artikel ini juga tayang di Jamkesnews.com dengan judul "Hanya Dalam Genggaman, Ira Dapatkan Berjuta Manfaat.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020