Putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono, yang berpasangan dengan Dewi Maria Ulfa menargetkan bisa meraup minimal 80 persen suara pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang berlangsung 9 Desember 2020.

"Sebanyak 50 kursi usung saya dan Mbak Dewi, maka dalam hal ini menjadi tugas dan amanat bagi saya dan Mbak Dewi untuk dapat mencapai target kemenangan minimal 80 persen," kata Dhito, sapaan Hanindhito Himawan Pramono, kepada wartawan di Kediri, Jumat.

Pasangan bakal Cabup Hanindhito Himawan Pramono dan Cawabup Dewi Maria Ulfa melakukan deklarasi maju Pilkada Kabupaten Kediri yang dihadiri perwakilan semua partai pengusung dan pendukungnya. Setelah deklarasi, pasangan Dhito-Dewi mendaftar ke KPU Kabupaten Kediri dengan didampingi seluruh kader dari partai dan simpatisan.

Selain berharap struktur partai bisa membantu dirinya untuk memenangkan Pilkada Kabupaten Kediri, Dhito juga berharap kader partai pengusung nantinya bisa memberikan arahan serta pendampingan agar Kediri menjadi lebih baik.

Sebelum mendaftar sebagai peserta Pilkada 2020 ke KPU Kediri, putra Sekkab Pramono Anung itu melakukan sejumlah persiapan, seperti shalat, sungkem kepada orang tua, serta tumpengan bersama.

Bahkan, Dhito dititipi sepatu milik almarhum Taufiq Kiemas, suami dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, yang kemudian dipakainya ketika melakukan pendaftaran di KPU Kabupaten Kediri.

"Kebetulan Ibu Ketua Umum (Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri ) titipkan sepatu almarhum Taufiq Kiemas dan hari ini saya gunakan untuk daftar ke KPU. Yang namanya orang Jawa, kami hormati yang lebih tua. Apapun restu beliau, itu adalah orang yang lebih berpengalaman dari saya," kata Dhito.
Deklarasi dukungan dari partai politik untuk calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono dan Dewi Maria Ulfa di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (4/9/2020). Pasangan ini didukung sembilan partai politik yang kursinya hingga 50, dan tiga partai nonparlemen di kabupaten ini untuk ikut Pilkada Serentak 2020. ANTARA Jatim/ Ach

Dhito juga mengaku sempat khawatir dengan kotak kosong yang akan menjadi lawannya saat Pilkada Kabupaten Kediri, karena dipastikan menjadi calon tunggal.

Kekhawatiran itu muncul karena kotak kosong tidak dapat mengukur pergerakan pemilih, berbeda jika bertarung head to head bisa mengukur.

"Ada statistik yang terlihat, tapi saya yakin bumbung kosong tidak akan signifikan di Kabupaten Kediri," ujar Dhito.

Dhito berharap dengan dukungan semua partai politik dan keinginan masyarakat Kabupaten Kediri untuk perubahan, mereka bisa bersama-sama menjadikan kabupaten ini lebih baik.

Selain sembilan parpol pemilik kursi di DPRD Kabupaten Kediri yakni PDIP, PKB, NasDem, Gerindra, PAN, PKS, Golkar, Demokrat, dan PPP, pasangan Dhito-Dewi juga didukung partai nonparlemen meliputi Partai Hanura, PSI dan Partai Garuda.

"Sebenarnya bahasanya tidak sapu bersih seluruh partai, tapi seluruh partai menghendaki satu hal yang sama. Saya tidak paksakan hanya melakukan penjajagan serta komunikasi. Kebetulan Partai Hanura, PSI dan Garuda juga mendukung. Itu nonparlemen," kata putra Sekkab Pramono Anung itu.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020