Biro Perekonomian Setdaprov Jatim menyampaikan dukungannya terhadap kerja sama antara PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda) dengan perusahaan asal Australia, Woodside, untuk membangun proyek Liquified Natural Gas (LNG) Regasifikasi Hub di kawasan Pelabuhan DABN Probolinggo.
"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung terjalinnya kerja sama tersebut," ujar Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim Tiat S Suwardi di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa selaku pembina BUMD terus mendorong agar inovasi serta layanan semakin ditingkatkan.
Sehingga, kata dia, BUMD di Jatim semakin maksimal dalam berkontribusi terhadap perekonomian serta pembangunan daerah.
Tiat juga menjelaskan, kerja sama tersebut salah satunya dilakukan untuk rencana pembangunan infrastruktur regasifikasi LNG Hub pada kawasan pelabuhan di Probolinggo.
"Rencana ini merupakan proyek strategis yang harus didukung semua pihak, khususnya sektor energi dan sumber daya mineral. Sehingga mampu mencukupi suplai gas bagi industri ketenagalistrikan dan manufaktur di Jatim," ucapnya.
Kerja sama diwujudkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) pada Selasa (1/9).
Penandatanganan MoU dilakukan antara Direktur Utama PT PJU Agus Edi Sumanto dan VP Energy and New Market Woodside Meg O'Neill.
Woodside adalah perusahaan minyak dan gas bumi terbesar di Australia dan produsen LNG terbesar di Australia.
LNG merupakan gas alam yang didinginkan menjadi cair pada suhu sekitar minus 160 derajat celcius agar mudah ditransportasikan.
Pada sisi hulu diperlukan fasilitas produksi untuk mencairkan gas menjadi LNG, sedangkan pada sisi hilir dibutuhkan Regasifikasi LNG yaitu fasilitas produksi untuk mengubah LNG berbentuk cair tersebut menjadi gas kembali agar dapat digunakan konsumen.
Meskipun saat ini harga LNG masih diatas LPG maupun gas pipa, namun ke depannya akan menjadi jawaban bagi pemenuhan permintaan gas baik di sektor industri, komersial, hingga rumah tangga sehingga lebih efisien.
Sementara itu, Tiat menegaskan keoptimistisan PT PJU bisa bekerja sama mengerjakan proyek berskala internasional tersebut.
Sebagai satu-satunya BUMD Jatim di bidang migas yang telah lama menangani Participating Interest di wilayah setempat, PT PJU juga telah mengoperasikan pelabuhan Probolinggo dan Gresik melakukan komersialisasi gas dan memiliki fasilitas pabrik LPG. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung terjalinnya kerja sama tersebut," ujar Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim Tiat S Suwardi di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa selaku pembina BUMD terus mendorong agar inovasi serta layanan semakin ditingkatkan.
Sehingga, kata dia, BUMD di Jatim semakin maksimal dalam berkontribusi terhadap perekonomian serta pembangunan daerah.
Tiat juga menjelaskan, kerja sama tersebut salah satunya dilakukan untuk rencana pembangunan infrastruktur regasifikasi LNG Hub pada kawasan pelabuhan di Probolinggo.
"Rencana ini merupakan proyek strategis yang harus didukung semua pihak, khususnya sektor energi dan sumber daya mineral. Sehingga mampu mencukupi suplai gas bagi industri ketenagalistrikan dan manufaktur di Jatim," ucapnya.
Kerja sama diwujudkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) pada Selasa (1/9).
Penandatanganan MoU dilakukan antara Direktur Utama PT PJU Agus Edi Sumanto dan VP Energy and New Market Woodside Meg O'Neill.
Woodside adalah perusahaan minyak dan gas bumi terbesar di Australia dan produsen LNG terbesar di Australia.
LNG merupakan gas alam yang didinginkan menjadi cair pada suhu sekitar minus 160 derajat celcius agar mudah ditransportasikan.
Pada sisi hulu diperlukan fasilitas produksi untuk mencairkan gas menjadi LNG, sedangkan pada sisi hilir dibutuhkan Regasifikasi LNG yaitu fasilitas produksi untuk mengubah LNG berbentuk cair tersebut menjadi gas kembali agar dapat digunakan konsumen.
Meskipun saat ini harga LNG masih diatas LPG maupun gas pipa, namun ke depannya akan menjadi jawaban bagi pemenuhan permintaan gas baik di sektor industri, komersial, hingga rumah tangga sehingga lebih efisien.
Sementara itu, Tiat menegaskan keoptimistisan PT PJU bisa bekerja sama mengerjakan proyek berskala internasional tersebut.
Sebagai satu-satunya BUMD Jatim di bidang migas yang telah lama menangani Participating Interest di wilayah setempat, PT PJU juga telah mengoperasikan pelabuhan Probolinggo dan Gresik melakukan komersialisasi gas dan memiliki fasilitas pabrik LPG. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020