Bukan tanpa alasan, inovasi program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dirasa memuaskan dan sangat bagus untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat.
Berikut kesigapan pihak rumah sakit melalui para medis dan tenaga ahli dokter spesialisnya yang mumpuni dan bersahabat.
"Saya rasa semua pelayanan maksimal, bagus bagi semua kalangan serta seluruh pembiayaan apakah itu pada saat rawat jalan maupun rawat inap, memberikan kepuasan tersendiri," Ungkap Famy Decta Maulida dalam keterangannya Jumat.
Sebagai informasi, Famy nama panggilan akrabnya adalah terlahir dari keluarga Pegawai Negeri Sipil atau yang sekarang berubah nama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sejak kecil ia mengaku terdaftar bersama keluarga besarnya dan resmi bergabung secara mandiri sebagai peserta JKN-KIS sejak tahun 2011 (Pada saat itu masih PT Askes (Persero)) untuk segmen Peserta Penerima Upah (PPU) Pegawai Negeri (PN) kelas 1.
Selama bergabung dalam payung kepesertaan BPJS Kesehatan, Sosok perempuan yang murah senyum ini menjelaskan bahwa JKN-KIS miliknya telah seringkali dipergunakan untuk berobat, melahirkan dan beberapa tindakan operasi.
"Saya adalah salah satu peserta yang sangat terbantu saat proses operasi persalinan anak saya di tahun 2015. Saya dirawat di RS Aisyah waktu itu. Alasan dokter, saya dan anak saya harus menjalani perawatan intensif karena sang bayi tidak menangis, tergolong belum saatnya melahirkan (prematur) dan karena adanya pendarahan atau Placenta Previa, maka anak saya lah yang lebih lama dirawat," ucapnya.
Kemudian, kata dia, prosesi persalinan dan penempatan ruangan bayi berbeda.
"Waktu itu berat badan saat lahir hanya 1,6 kg. Karena anak saya perlu penanganan lebih lanjut, maka bayipun dirawat sekitar 38 hari di RSUD dr. Moh. Saleh hingga kondisinya membaik. Bahkan, sempat harus balik ke RS untuk memeriksakan jahitan pada perut akibat terlepas," katanya.
Dalam perjalanan usai melahirkan, kata ibu yang beralamatkan di Mawar Regency 18, Kelurahan Sukabumi Kecamatan Mayangan Probolinggo ini menyampaikan, pada tahun 2017 (pertengahan) kembali sang anak harus menjalani serangkaian pemeriksaan medis karena adanya gangguan pada penglihatannya.
"Vonis dokter mengatakan anak saya harus operasi mata akibat starbismus atau kondisi dimana kedua mata tidak bergerak ke arah yang sama, masuk kedalam hingga sekitar 70 derajat dan bergerak ke arah yang berbeda," katanya.
Ia mengatakan, seluruh rangkaian perjalanan medis persalinan hingga pelaksanaan operasi tersebut, semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan terkecuali beberapa obat yang sengaja ia minta juga proses permintaan naik kelas dari kelas 1 ke ruangan VVIP.
"Seluruh biaya ditanggung BPJS Kesehatan, saya tidak dimintai tambahan biaya apapun. Hanya saja karena permintaan pribadi untuk naik kelas, maka saya harus membayar selisih iuran," ujarnya.
Famy Mengaku puas atas layanan JKN-KIS selama menjalani proses medis tersebut.
"Layanan yang bagus ini harus terus dipertahankan. Kelas yang saya terima sesuai dengan kelas kepesertaan. Sejauh ini mengenai prosedur dan kesemuanya sangat menguntungkan," pungkasnya.
Artikel ini juga bisa diulas melalui Portal Jamkesnews (jamkesnews.com) dengan judul "JKN-KIS Solusi Famy Saat Berurusan Medis" (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Berikut kesigapan pihak rumah sakit melalui para medis dan tenaga ahli dokter spesialisnya yang mumpuni dan bersahabat.
"Saya rasa semua pelayanan maksimal, bagus bagi semua kalangan serta seluruh pembiayaan apakah itu pada saat rawat jalan maupun rawat inap, memberikan kepuasan tersendiri," Ungkap Famy Decta Maulida dalam keterangannya Jumat.
Sebagai informasi, Famy nama panggilan akrabnya adalah terlahir dari keluarga Pegawai Negeri Sipil atau yang sekarang berubah nama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sejak kecil ia mengaku terdaftar bersama keluarga besarnya dan resmi bergabung secara mandiri sebagai peserta JKN-KIS sejak tahun 2011 (Pada saat itu masih PT Askes (Persero)) untuk segmen Peserta Penerima Upah (PPU) Pegawai Negeri (PN) kelas 1.
Selama bergabung dalam payung kepesertaan BPJS Kesehatan, Sosok perempuan yang murah senyum ini menjelaskan bahwa JKN-KIS miliknya telah seringkali dipergunakan untuk berobat, melahirkan dan beberapa tindakan operasi.
"Saya adalah salah satu peserta yang sangat terbantu saat proses operasi persalinan anak saya di tahun 2015. Saya dirawat di RS Aisyah waktu itu. Alasan dokter, saya dan anak saya harus menjalani perawatan intensif karena sang bayi tidak menangis, tergolong belum saatnya melahirkan (prematur) dan karena adanya pendarahan atau Placenta Previa, maka anak saya lah yang lebih lama dirawat," ucapnya.
Kemudian, kata dia, prosesi persalinan dan penempatan ruangan bayi berbeda.
"Waktu itu berat badan saat lahir hanya 1,6 kg. Karena anak saya perlu penanganan lebih lanjut, maka bayipun dirawat sekitar 38 hari di RSUD dr. Moh. Saleh hingga kondisinya membaik. Bahkan, sempat harus balik ke RS untuk memeriksakan jahitan pada perut akibat terlepas," katanya.
Dalam perjalanan usai melahirkan, kata ibu yang beralamatkan di Mawar Regency 18, Kelurahan Sukabumi Kecamatan Mayangan Probolinggo ini menyampaikan, pada tahun 2017 (pertengahan) kembali sang anak harus menjalani serangkaian pemeriksaan medis karena adanya gangguan pada penglihatannya.
"Vonis dokter mengatakan anak saya harus operasi mata akibat starbismus atau kondisi dimana kedua mata tidak bergerak ke arah yang sama, masuk kedalam hingga sekitar 70 derajat dan bergerak ke arah yang berbeda," katanya.
Ia mengatakan, seluruh rangkaian perjalanan medis persalinan hingga pelaksanaan operasi tersebut, semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan terkecuali beberapa obat yang sengaja ia minta juga proses permintaan naik kelas dari kelas 1 ke ruangan VVIP.
"Seluruh biaya ditanggung BPJS Kesehatan, saya tidak dimintai tambahan biaya apapun. Hanya saja karena permintaan pribadi untuk naik kelas, maka saya harus membayar selisih iuran," ujarnya.
Famy Mengaku puas atas layanan JKN-KIS selama menjalani proses medis tersebut.
"Layanan yang bagus ini harus terus dipertahankan. Kelas yang saya terima sesuai dengan kelas kepesertaan. Sejauh ini mengenai prosedur dan kesemuanya sangat menguntungkan," pungkasnya.
Artikel ini juga bisa diulas melalui Portal Jamkesnews (jamkesnews.com) dengan judul "JKN-KIS Solusi Famy Saat Berurusan Medis" (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020