Pasien terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona (COVID-19) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali bertambah 18 kasus baru, sehingga jumlah keseluruhan menjadi sebanyak 213 orang pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono mengemukakan bahwa dari tambahan 18 pasien corona baru itu, 11 orang di antaranya merupakan santri dari salah satu pesantren, enam orang suspek dan satu pasien corona lainnya merupakan kontak erat pasien positif dari kabupaten lain.
"Sejak Maret hingga 25 Agustus 2020 ada 213 kasus, pasien sembuh 81 orang, masih dirawat ada 124 orang dan meninggal delapan orang," katanya di Banyuwangi, Selasa malam.
Rio mengungkapkan bahwa saat ini tren penambahan kasus corona di Banyuwangi masih terus terjadi, iapun kembali mengimbau agar seluruh warga tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau kita bisa melakukan perilaku dengan konsisten menjaga kedisiplinan serta patuh pada protokol kesehatan, maka kita akan mampu memutus mata rantai penularan," ujarnya.
Ia juga mengingatkan warga yang merasa ada gejala yang mengarah ke COVID-19 untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Gejala yang biasa menyertai infeksi virus corona, katanya, antara lain demam, flu, batuk dan gejala khas lainnya seperti berkurangnya kepekaan indera penciuman.
"Semakin cepat kita memeriksakan diri, semakin cepat lokalisir penularan. Namun, yang paling penting tetap jaga kesehatan dan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan pemerintah," kata Rio.
Rio mengatakan juga memperoleh kabar adanya satu orang ASN yang terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19, dan yang bersangkutan sudah menjalani isolasi.
Ia menambahkan, sejumlah penanganan juga sudah dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus corona di salah satu pondok pesantren.
"Kami berharap, setelah menjalani isolasi mandiri para santri ini bisa dinyatakan sembuh. Mengingat sebagian besar dari mereka tergolong orang tanpa gejala (OTG) dan hanya memiliki gejala ringan," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono mengemukakan bahwa dari tambahan 18 pasien corona baru itu, 11 orang di antaranya merupakan santri dari salah satu pesantren, enam orang suspek dan satu pasien corona lainnya merupakan kontak erat pasien positif dari kabupaten lain.
"Sejak Maret hingga 25 Agustus 2020 ada 213 kasus, pasien sembuh 81 orang, masih dirawat ada 124 orang dan meninggal delapan orang," katanya di Banyuwangi, Selasa malam.
Rio mengungkapkan bahwa saat ini tren penambahan kasus corona di Banyuwangi masih terus terjadi, iapun kembali mengimbau agar seluruh warga tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau kita bisa melakukan perilaku dengan konsisten menjaga kedisiplinan serta patuh pada protokol kesehatan, maka kita akan mampu memutus mata rantai penularan," ujarnya.
Ia juga mengingatkan warga yang merasa ada gejala yang mengarah ke COVID-19 untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Gejala yang biasa menyertai infeksi virus corona, katanya, antara lain demam, flu, batuk dan gejala khas lainnya seperti berkurangnya kepekaan indera penciuman.
"Semakin cepat kita memeriksakan diri, semakin cepat lokalisir penularan. Namun, yang paling penting tetap jaga kesehatan dan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan pemerintah," kata Rio.
Rio mengatakan juga memperoleh kabar adanya satu orang ASN yang terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19, dan yang bersangkutan sudah menjalani isolasi.
Ia menambahkan, sejumlah penanganan juga sudah dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus corona di salah satu pondok pesantren.
"Kami berharap, setelah menjalani isolasi mandiri para santri ini bisa dinyatakan sembuh. Mengingat sebagian besar dari mereka tergolong orang tanpa gejala (OTG) dan hanya memiliki gejala ringan," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020