Sebanyak 31 Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golkar Kota Surabaya menyatakan kecewa Bakal Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin (MA) memilih Dirut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mujiaman sebagai bakal calon wakil wali kota untuk maju di Pilkada Surabaya 2020.

"Teman-teman PK kecewa Pak MA memilih dirut PDAM usulan dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Padahal perolehan kursi di DPRD Surabaya, PKB dan Golkar sama-sama mendapat lima kursi. Begitu juga dengan PKS dan Gerindra," kata perwakilan 31 PK Golkar Surabaya Asrofi kepada ANTARA di Surabaya, Senin.

Menurut ia, sebanyak 31 PK Golkar Surabaya legowo atau bisa menerima jika Machfud Arifin memilih wakilnya secara independen, bukan usulan dari partai koalisi pendukung MA.

Selama ini, lanjut dia, Golkar menunjukkan keseriusannya dengan menyosialisasikan MA melalui acara sambung rasa dan harapan partai ini diapresiasi.

"Apalagi, usulan bacawawali dari Golkar yakni Gus Hans ( Zahrul Azhar Asumta) tidak diambil Pak MA. Ini kami juga kecewa," kata Asrofi yang juga pengurus DPD Partai Golkar Surabaya ini.

Asrofi mengatakan semua pimpinan kecamatan berharap Gus Hans bisa mendampingi MA. Namun, faktanya MA lebih memilih usulan PKB.

"Kita tidak berharap menurunkan semangat untuk memenangkan Pak MA. Ini sekadar ungkapan kekecewaan saja," ujarnya.

Sementara itu, Dirut PDAM Surabaya Mujiaman mengucapkan terima kasih kepada partai politik bersama para tokoh yang mengusulkan namanya sebagai bacawawali, khususnya PKB.

Ia menceritakan bahwa jauh hari PKB melalui Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf dan anggota DPRD Surabaya Mahfudz memintanya mendampingi Machfud Arifin.

"Namun, saya kembalikan kepada Pak MA (Machfud Arifin) selaku calon wali kota. Alhamdulillah, Pak MA memilih saya," katanya.

Mengenai apakah semua parpol sudah setuju, Mujiaman mengklaim semua parpol setuju dirinya mendampingi Machfud Arifin di Pilkada Surabaya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020