Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof Mohammad Nasih menyatakan pihaknya siap menyempurnakan uji klinis kombinasi obat COVID-19 sesuai dengan rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

"Sebagaimana masukan dari BPOM. Untuk selanjutnya, tim peneliti juga menunggu dan akan mempelajari semua masukan tertulis dari BPOM," ujar Prof Nasih di Surabaya, Kamis.

Baca juga: Kombinasi obat penawar COVID-19 temuan Unair tunggu izin produksi dari BPOM

Dalam kesempatan sama, Prof Nasih juga menegaskan bahwa para ilmuwan yang ada dalam tim sangat terbuka untuk menerima masukan demi penyempurnaan obat COVID-19 tersebut. 

"Harapan utamanya agar hasil dari kombinasi obat COVID-19 tersebut segera bisa membantu mereka para pasien yang saat ini sangat membutuhkan penanganan," ujar Nasih.

Baca juga: Satgas minta Unair jelaskan uji klinis obat COVID-19 kepada publik

Selanjutnya, Prof Nasih juga menjelaskan bahwa niatan tim peneliti semata-mata didasari rasa kemanusiaan untuk menolong pasien COVID-19 yang sangat membutuhkan perawatan dan pengobatan. 

Ikhtiar yang dilakukan bersama dengan banyak pihak tersebut diharapkan bisa memberi jalan keluar bagi bangsa Indonesia untuk bersama-sama menghadapi pandemi COVID-19.

"Dengan masukan BPOM, tim peneliti Unair segera mengambil langkah cepat untuk menyempurnakan uji klinis," tuturnya.

Baca juga: Laporan riset obat COVID-19 Unair seharusnya dilaporkan BPOM

Sebelumnya, tim peneliti dari Universitas Airlangga Surabaya, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menemukan tiga kombinasi obat penawar COVID-19.

Ketiga kombinasi obat itu meliputi Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin; Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline; serta Hydrochloroquine dan Azithromyci.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020