Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bondowoso membawahi Situbondo Sugiyono Eksantoso mengemukakan bahwa pembelajaran tatap muka SMA/SMK negeri boleh dilakukan setiap sekolah apabila ada persetujuan dari wali murid minimal 60 persen dari jumlah anak didik.

"Jadi, sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka, sejak awal kami telah meminta kepala sekolah mempersiapkan sarana protokol kesehatan, tetapi yang terpenting adalah persetujuan dari orang tua (wali murid). Minimal 60 persen persetujuan dari wali murid," kata Sugiyono saat meninjau uji coba pembelajaran tatap muka di SMA Negeri 1 Situbondo, Jawa Timur, Selasa.
 
Video oleh Novi Husdinariyanto

Ia menyebutkan dari 15 SMA/SMK negeri di Situbondo, baru lima sekolah yang siap dan telah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka mulai Selasa, 18 Agustus 2020.

Kelima sekolah yang telah siap dan mulai uji coba pembelajaran tatap muka itu, yakni SMA Negeri 1 Situbondo, SMA Negeri 2 Situbondo, SMK Negeri 1 Panji, SMK Negeri 2 Situbondo, dan SMA Negeri 1 Asembagus.

Menurut Sugiyono, pada dasarnya semua sekolah setingkat SMA/SMK berkeinginan melaksanakan pembelajaran tatap muka, tetapi sebagian sekolah belum memenuhi protokol kesehatan, seperti penyiapan sarana prasarananya, sehingga Satgas Penanganan COVID-19 tidak mengeluarkan rekomendasi atau sertifikat untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.

"Sebagian sekolah yang sarana prasarananya belum siap, pekan depan kami evaluasi. Jika sudah siap dan lolos verifikasi dari Satgas Penanganan COVID-19 bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang siswa kelas X di SMA Negeri 1 Situbondo, Widya, mengaku senang bisa kembali masuk sekolah dan bertatap muka langsung dengan guru di ruang kelas.

"Harapan saya pembelajaran tatap muka bisa terus berlangsung dan saya sebagai siswa siap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Di SMA Negeri 1 Situbondo, mulai hari ini telah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka. Dari jumlah 1.009 orang siswa kelas X, XI dan XII di SMAN 1 Situbondo, tidak semua siswa dapat mengikuti pembelajaran tatap muka, karena dibatasi hanya 50 persen dari jumlah siswa.

Selain membatasi 50 persen dari jumlah siswa, pembelajaran tatap muka juga terjadwal, seperti hari ini jadwal kelas X yang masuk sekolah, besok dan seterusnya secara bergantian kelas XI dan kelas XII.

Tidak hanya pembatasan jumlah siswa, setiap hari siswa masuk kelas juga dibagi dua sesi, yant setiap sesi berlangsung sekitar tiga jam atau siswa mengikuti mata pelajaran tatap muka selama tiga jam.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020