Organisasi massa (Ormas) Islam terbesar di Tanah Air "Nahdlatul Ulama" (NU) menyatakan tekad untuk mengawal pembangunan kemaritiman Indonesia yang berkelanjutan.
 
Salah satunya ditunjukkan dengan menggelar seri web seminar (webinar) untuk menyikapi isu-isu nasional terkait dengan sektor maritim dan kelautan yang digagas Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama (BKNU) Pimpinan Wilayah NU Jawa Timur.

"Webinar seri pertama berlangsung pada 15 Agustus, mengambil tema 'Peran NU dan Kemaritiman Indonesia dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan'," ujar Ketua BKNU Jawa Timur Mahmud Mustain kepada wartawan di Surabaya, Sabtu malam.

Webinar tersebut menghadirkan sejumlah pembicara, di antaranya Ketua Pengurus Besar NU Prof Dr KH Said Aqil Siroj, Guru Besar Kelautan dan Perikanan Institut Pertanian Bogor Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri, MS dan Staf Ahli Menteri Bidang Sosiologi dan Antropologi Ir Tukul Rameyo, MT.

Dalam webinar itu diungkapkan bahwa NU telah lama menyadari peran sektor maritim bagi Indonesia sebagai bagian penting dalam strategi pembangunan nasional yang berkelanjutan yang dapat digunakan secara maksimal untuk kemakmuran bangsa.

"KH Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur saat menjabat Presiden RI keempat telah mengimplementasikannya dengan membentuk Departemen Eksplorasi Kelautan dan Perikanan," ujar Mahmud.

Mengutip hasil webinar, NU berpendapat bahwa potensi sumber daya, budaya dan ekonomi maritim merupakan potensi pertumbuhan baru dalam pembangunan Indonesia yang berkelanjutan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan umat, memperkokoh kedaulatan wilayah NKRI serta mengembangkan masyarakat Islam Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah.

"Karenanya NU memiliki lembaga BKNU yang strategis dan berperan aktif sebagai pilar pembangunan nasional untuk pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil baik dari segi ekonomi, budaya, lingkungan, pertahanan, keamanan maupun pelestarian agama Islam Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah," ucap Mahmud, yang juga dosen di Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.(*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020