Sempat terbaring lemah di rumah sakit, menjadi pengalaman tersendiri bagi Tasirah dan keluarga, karena divonis penyakit lambung sejak 2015 silam. 

Meski begitu, dirinya tak patah arang untuk jalani berbagai macam pengobatan.

"Sakitnya dulu sudah lama dan alhamdulillah sudah membaik. Sempat rawat inap sekitar 5 hari kemudian diizinkan pulang. Kalau diingat memang sedih karena dulu makan sampai gak enak. Badan saya kurus sekali tapi semangat buat sembuh besar," ujar Tasirah saat di kediamannya, Kamis.

Ia menceritakan sempat mengalami beberapa gejala sebelum dilarikan ke rumah sakit. Kondisi lemas hingga mual-mual jadi teman akrab dirinya selama beberapa hari. Melihat kondisi Tasirah yang mengkhawatirkan, keluarga lantas membawanya ke rumah sakit.

"Pusing begitu awalnya, terus kadang dada ini terasa sakit. Kalau makan mesti gak enak, porsinya sedikit dan setelahnya muntah. Dari situ badan sudah lemas dan pinginnya tidur terus. Anak saya bilang kalau wajah saya pucat, akhirnya dibawa ke rumah sakit yang dekat," ujarnya.

Sesampainya di rumah sakit, Tasirah dengan cepat menerima penanganan di Unit Gawat Darurat (UGD). Tak selang lama di sana, dirinya kemudian mendapat ruang perawatan.

Beberapa hari menjalani rawat inap, Tasirah mengaku terbantu dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Hingga hari kepulangan, dirinya tak sekalipun diminta membayar tagihan perawatan.

"Saya ingat waktu itu dokternya cepat memberi penanganan. Dapat setengah jam saya dipindah ke ruang rawat inap. 5 hari itu saya dirawat dengan baik. Saya juga merasakan perubahan. Sampai yang bikin lega dokter gak minta biaya sama sekali. Saya terbantu pakai BPJS (Kesehatan). Administrasinya mudah tinggal tunjukkan kartunya saja," ujarnya.

Usai kejadian itu, Tasirah banyak belajar tentang bagaimana mengelola kesehatan. Dirinya tak lagi meremehkan soal menjaga pola makan. Terlebih di usianya yang menginjak 66 tahun saat ini, akan sangat rentan dengan berbagai penyakit yang datang.

Melalui obrolannya, ia tak lupa mengapreasiasi kebaikan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Baginya, negara sudah begitu baik menghadirkan kemudahan dalam memperoleh layanan kesehatan. Ia sangat berharap program besutan BPJS Kesehatan ini terus berlanjut di tengah-tengah masyarakat.

"Sekarang yang penting gak boleh telat makan dan harus bisa mengelola pikiran. Pesan itu yang saya terima selepas kontrol terakhir. Dokter yang merawat dulu juga baik-baik, kebetulan saya dirawat di Rumah Sakit Purut (RSUD dr. R. Soedarsono, red). Kalau ada BPJS (Kesehatan) memang tenang. Saya sudah merasakan sekali manfaatnya. Semoga semakin baik pelayanannya ke depan dan bisa bermanfaat bagi yang memang membutuhkan," pungkas warga Mayangan-Kota Pasuruan ini. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020