PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatatkan kenaikan volume penumpang sebesar 62,5 persen selama masa normal baru atau Juli 2020, dari sebanyak 69.426 orang penumpang pada Juni 2020 menjadi 111.008 orang penumpang pada Juli 2020.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto di Surabaya, Selasa, mengatakan rincian penumpang pada Juli 2020 terdiri dari 20.993 orang penumpang KA jarak menengah/jauh, serta 90.015 orang penumpang KA lokal.
Video oleh Hanif Nashrullah
"Untuk rincian penumpang Juni 2020, terdiri dari 5.936 orang penumpang KA jarak menengah/jauh serta 63.490 orang penumpang KA lokal," kata Suprapto kepada wartawan di Surabaya.
Suprapto mengatakan, kenaikan volume penumpang menunjukkan kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh terhadap layanan KAI, khusus di masa normal baru.
"Peningkatan tersebut juga dipengaruhi berbagai faktor, seperti menghadirkan potongan harga, undian berhadiah, libur Idul Adha, penambahan jadwal perjalanan secara bertahap, serta hadirnya layanan tes cepat COVID-19 dengan harga terjangkau di stasiun," katanya.
Suprapto mengakui, sejak tanggal 29 Juli 2020 PT KAI Daop 8 Surabaya telah bekerja sama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menyediakan layanan tes cepat COVID-19 seharga Rp85.000.
Layanan ini, kata dia, terdapat di tiga stasiun kelas besar wilayah Daop 8 Surabaya, masing-masing Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasar Turi dan Stasiun Malang, yang merupakan stasiun pemberangkatan awal bagi pelanggan yang akan naik KA jarak jauh.
Suprapto mengatakan, surat tes cepat/PCR merupakan syarat wajib bagi penumpang KA jarak jauh sebagai syarat Bebas COVID-19 yang berlaku selama 14 hari sejak diterbitkan.
"Penumpang juga bisa menunjukkan surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness) yang dikeluarkan dokter RS/Puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas Tes PCR atau tes cepat," katanya.
Selain itu, penumpang juga diwajibkan mengenakan pelindung wajah selama dalam perjalanan, hingga meninggalkan area stasiun tujuan.
"Bagi pelanggan dewasa, pelindung wajah disediakan KAI, sedangkan pelanggan dengan usia dibawah 3 tahun agar membawa face shield pribadi," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto di Surabaya, Selasa, mengatakan rincian penumpang pada Juli 2020 terdiri dari 20.993 orang penumpang KA jarak menengah/jauh, serta 90.015 orang penumpang KA lokal.
Video oleh Hanif Nashrullah
"Untuk rincian penumpang Juni 2020, terdiri dari 5.936 orang penumpang KA jarak menengah/jauh serta 63.490 orang penumpang KA lokal," kata Suprapto kepada wartawan di Surabaya.
Suprapto mengatakan, kenaikan volume penumpang menunjukkan kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh terhadap layanan KAI, khusus di masa normal baru.
"Peningkatan tersebut juga dipengaruhi berbagai faktor, seperti menghadirkan potongan harga, undian berhadiah, libur Idul Adha, penambahan jadwal perjalanan secara bertahap, serta hadirnya layanan tes cepat COVID-19 dengan harga terjangkau di stasiun," katanya.
Suprapto mengakui, sejak tanggal 29 Juli 2020 PT KAI Daop 8 Surabaya telah bekerja sama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menyediakan layanan tes cepat COVID-19 seharga Rp85.000.
Layanan ini, kata dia, terdapat di tiga stasiun kelas besar wilayah Daop 8 Surabaya, masing-masing Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasar Turi dan Stasiun Malang, yang merupakan stasiun pemberangkatan awal bagi pelanggan yang akan naik KA jarak jauh.
Suprapto mengatakan, surat tes cepat/PCR merupakan syarat wajib bagi penumpang KA jarak jauh sebagai syarat Bebas COVID-19 yang berlaku selama 14 hari sejak diterbitkan.
"Penumpang juga bisa menunjukkan surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness) yang dikeluarkan dokter RS/Puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas Tes PCR atau tes cepat," katanya.
Selain itu, penumpang juga diwajibkan mengenakan pelindung wajah selama dalam perjalanan, hingga meninggalkan area stasiun tujuan.
"Bagi pelanggan dewasa, pelindung wajah disediakan KAI, sedangkan pelanggan dengan usia dibawah 3 tahun agar membawa face shield pribadi," tuturnya.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020