Pembangunan jalur lintas selatan (JLS) di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang menghubungkan Banyuwangi-Jember segera dituntaskan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat memimpin rapat koordinasi secara virtual terkait dengan pengembangan Banyuwangi, Selasa.

"Terkait JLS, saya sudah instruksikan Kementerian PUPR untuk segera melanjutkan. Dirjen Cipta Karya pekan ini juga akan datang ke Banyuwangi untuk membahas lebih lanjut," kata Menko Luhut.

Dalam rakor virtual itu, Luhut juga menyampaikan akan memberikan dukungan pada pengembangan kegiatan wisata olahraga yang banyak digelar Banyuwangi selama ini. Salah satunya akan membantu pelaksanaan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI).

"Berkat prestasi yang diraih Banyuwangi, pemerintah pusat menyiapkan Rp30 miliar untuk membantu penyelenggaraan Tour de Banyuwangi Ijen tahun berikutnya. Saya sudah banyak mendengar tentang kesuksesan Tour de Banyuwangi Ijen. Karena itu, kami siapkan bantuan Rp 30 miliar dari APBN, termasuk untuk membantu pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalannya," kata Luhut.

Dirjen Cipta Karya pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dijadwalkan akan datang ke Banyuwangi dalam tiga hari ke depan.

"Saya mengutus Direktur Cipta Karya ke Banyuwangi untuk menginventarisasi program-program apa yang dibutuhkan Banyuwangi agar bisa kami bantu. Kamis atau Jumat besok, tim kami ke Banyuwangi," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan dalam rapat koordinasi secara virtual itu.

Sejauh ini, pembangunan jalur lingkar selatan yang menghubungkan Banyuwangi-Jember belum semuanya rampung, dan JLS yang belum terbangun sekitar 20 kilometer.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas optimistis pembangunan JLS bakal mempercepat pergerakan ekonomi wilayah selatan.

"Akan ada denyut ekonomi baru dengan JLS ini. Ada banyak peluang pariwisata dan pertanian yang terbuka. Tentu ini juga mendorong pemulihan ekonomi setelah terpukul karena pandemCOVID-19," katanya.

Ajang ITdBI yang telah digelar sejak 2012 di Banyuwangi itu terbukti mampu mendongkrak pariwisata dan membuat jalan-jalan dibangun, sepanjang 600 kilometer, ratusan pembalap luar negeri berpacu termasuk menyusuri jalan menuju kaki Gunung Ijen.

Katanya, tahun ini ajang ITdBI batal digelar karena masa pandemi COVID-19, kemungkinan akan kembali digelar tahun depan atau mengikuti perkembangan pandemi.

"Bantuan dari pemerintah pusat tersebut bisa digunakan untuk menambah pembangunan infrastruktur jalan-jalan di Banyuwangi," ujar Anas. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020